BLITAR, IZI – Pandemi Covid-19 yang merebak di Indonesia sampai juga di kota kecil semacam Blitar, Jawa Timur. Kota di mana jasad sang proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno, dimakamkan kini sudah berstatus Zona Merah.
Kondisi ini mewajibkan kota Blitar menerapkan protokol social distancing. Mayoritas profesi warga Blitar adalah petani, peternak, dsb, menghadapi kelesuan pasar akibat protokol tersebut. Contohnya, peternak lele binaan IZI yang bertempat di Dsn. Pinggirsari, Kec. Kanigoro dan Bogourung, Kec. Kademangan.
Pada musim panen kemarin, banyak hasil budidaya mereka yang tidak terserap pasar sehingga peternak memutuskan untuk menjual dengan murah dan dibagikan kepada tetangga sekitar.
IZI Blitar bersama Yayasan Insan Mutiara bekerja sama mengadakan program pemberian sembako gratis untuk masyarakat yang mengalami dampak tersebut.
Berfokus pada target warga peternak lele sekitar Yayasan dan binaan IZI sendiri, sembako dibagikan dalam bentuk kebutuhan pokok beras sebesar 5 Kg yang diterima secara perorangan (18/04/20).
“Alasan kenapa beras, karena warga Blitar yang di desa itu kebanyakan mempunyai kebun, ya. Dan mereka suka memetik dedaunan untuk dijadikan lauk. Jadi, paling tidak kalau ada beras itu kan enak. Tidak hanya memakan lauk saja”. Ungkap Romi selaku perwakilan IZI Blitar yang menjadi penggagas ide tersebut.
Situasi Kota Blitar saat ini sudah mulai dibatasi aktivitasnya. Pasar-pasar mulai ditutup dan jalan mulai sepi. Warga Blitar sendiri tidak terlihat begitu panik menghadapi situasi pandemi ini namun tetap menjalankan ikhitiar yang dianjurkan oleh pemerintah.
Harapan dari terselenggaraya program ini, dapat membantu masyarakat yang terdampak wabah virus corona untuk bertahan hingga beberapa pekan ke depan selama pandemi masih berlangsung. Juga, kebutuhan pokok tersebut dapat membantu mereka menyambut Ramadhan dengan hati tenang. (zhazha/izi/ED)
Leave a Reply