Putra Kaulusan merupakan anak bungsu dari empat bersaudara oleh Ibu Sa’adia yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan Bapak Boy Kaulusan sebagai Buruh lepas.
Dulunya Bu Sa’adia sebagai tenaga pengajar honor di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Toli-Toli. Kini resign dari sekolah tempat dia mengabdikan diri karena alasan kondisi Putra Kaulusan.
Bapak Boy, begitu orang memanggilnya, memiliki penghasilan tidak menentu, dan sering ditugaskan di luar kota sehingga sulit bertemu dengan keluarga.
Sekarang, usia Putra Kaulusan beranjak 7 bulan dan mengidap hidrosefalus. Sebelum divonis hidrosefalus, putra mengalami kejadian tak seperti biasanya. Ia menangis berturut- turut hingga kedua orang tuanya panik dan meminta bantuan ke orang-orang terdekat.
Segala upaya yang dilakukan oleh keluarga hanya semata- mata agar anaknya bisa sembuh dan dapat bertahan hidup.
Informasi dari rumah sakit setempat di Kabupaten Tolitoli menyatakan Putra Kaulusan harus segera dirujuk ke rumah sakit Undata, Kota Palu.
Operasi pertama Putra berhasil saat itu, dan diizinkan kembali ke rumah kontrakan terdekat. Namun hal itu tidak lama. Beberapa hari selesai operasi Putra Kaulusan menginap kembali ke rumah sakit karena panas berturut- turut selama tiga hari.
Sebagai catatan, keluarga Boy Kaulusan menunggak biaya pengobatan hingga mencapai 11 juta rupiah.
Tak ada do’a dan usaha yang menghianati hasil. Kedua orangtua Putra Kaulusan tak pernah berhenti berikhtiar untuk kesembuhan dirinya.
Beberapa kali mereka berkonsultasi kerumah sakit, dan dokter yang menanganinya lebih menyarankan tetap dilakukan kontrol kesehatan dua kali dalam sebulan, karena dalam tubuh Putra ada selang pembuangan cairan dari kepala hingga ke lambung, dan ini harus dipastikan agar tetap dalam kondisi yang baik.
Pihak dokter juga menyampaikan ke depannya harus ada perencanaan untuk dilakukan operasi lagi. Biasanya bertahap tiga sampai empat kali untuk kesembuhannya.
Tim IZI perwakilan Sulawesi Tengah dipercaya menyalurkan dana baik itu kebutuhan adik Putra, keluarga yang ikut mendampingi, biaya berobat hingga proses operasi.
Adapun biaya yang disalurkan dengan cara bertahap sehingga memudahkan dalam pengelolaan kebutuhan yang ada.
Pihak keluarga sangat bersyukur dan senang telah dibantu dari pihak IZI dan donatur yang meringankan beban keluarga. (IZI Sulteng)
Leave a Reply