Perjuangan menegakkan nilai-nilai Islam merupakan tanggungjawab kaum muslimin. Karena itu, harus selalu dilahirkan kader-kader pejuang. Khansa merupakan salah seorang ibu pada masa Rasulullah SAW yang mendidik anak-anaknya untuk mengemban perjuangan, termasuk perjuangan secara fisik.
Suatu ketika Khansa mengumpulkan empat anak laki-lakinya, kepada mereka khansa memberi nasihat: “Anak-anakku, kalian adalah orang-orang yang masuk Islam dengan taat, kalian telah ikut berhijrah, camkanlah tidak ada Tuhan selain Dia. Sesungguhnya kalian adalah keturunan dari satu ayah dan ibu. Aku tidak pernah merendahkan kehormatan dan merubah garis keturunan kalian. Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan akhirat jauh lebih baik daripada kehidupan dunia yang fana ini. Sabarlah, tabahlah, bertahanlah dan bertawakallah kepada Allah. Semoga kalian menjadi orang yang beruntung. Jika kalian melihat genderang perang telah ditabuh dan apinya telah berkobar, maka terjunlah ke medan laga dan serbulah pusat kekuatan musuh, pasti kalian akan meraih kemenangan dan kemuliaan, di dalam kehidupan abadi dan kekal selama-lamanya.”
Ketika terjadi kecamuk perang antara kaum muslimin dengan kaum kafir maka empat Khansa betul-betul melaksanakan apa yang dipesankan ibunya. Ketika salah seorang diantara mereka mulai surut semangatnya, maka saudaranya yang lain mengingatkannya dengan mengemukakan kembali api jihad sehingga mereka terjun ke medan perang bagai singa yang mengamuk dan membunuh banyak musuh. Namun satu demi satu, mereka gugur semua sebagai syuhada.
Khansa amat bersyukur karena semua anaknya telah mati dalam keadaan mulia dan ia berharap bisa berkumpul di tempat yang mulia di sisi Allah. Namun, ia pun tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, sedih bukan karena anak-anaknya yang sudah mati semua, tapi sedih karena tidak ada lagi anak yang bisa diberangkatkan ke medan jihad yang penuh dengan kemuliaan. Dalam konteks inilah Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang merelakan tiga orang anak kandungannya (meninggal dunia), maka dia akan masuk surga. Seorang wanita bertanya, bagaimana jika hanya dua putra. Rasulullah SAW menjawab: begitu juga dua putra” (HR. Nasa’I dan Ibnu Hibban).
Dari kisah di atas, pelajaran yang bisa kita ambil adalah peran orang tua, khususnya ibu sangat penting dalam memberi motivasi kepada anak-anak agar melaksanakan berbagai aktivitas yang baik. Serta ketaatan dan keshalehan anak merupakan kebahagiaan tersendiri dalam mewujudkan keluarga sakinah. (susi)
Leave a Reply