Padang (27/8/25) – Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) Sumbagteng bersama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Sumatra Barat kembali menggelar agenda sosial bertajuk “Khitanan Massal untuk Anak Penyandang Disabilitas”. Kegiatan ini berlangsung di Rumah Sakit Universitas Andalas (RS Unand) pada 26–28 Agustus 2025, dengan dukungan dari Forum Komunikasi Orang Tua Anak Spesial Indonesia (FORKASI) Kota Padang. Tahun ini, sebanyak 12 anak penyandang disabilitas mengikuti khitanan massal dengan penanganan khusus menggunakan bius total, mengingat kebutuhan medis yang berbeda. Selain layanan khitan gratis, setiap peserta juga menerima bingkisan sebagai bentuk dukungan dan kebahagiaan.

Acara pembukaan resmi yang digelar pada Rabu (27/8), dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya perwakilan Gubernur Sumatera Barat, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Sumbar, Heni Yunida; perwakilan Kakanwil Kemenag Sumbar, Alfajri; Direktur Utama RS Unand, Dr. Muhammad Riendra, beserta jajaran direksi; Manager Mobile Consumer Branch Telkomsel Padang, Muhammad Farhan, mewakili MTT Sumbagteng; Ketua FORKASI Kota Padang, Syaftina Indrianti; serta Kepala Perwakilan IZI Sumbar, Rio Hafandi.
Dalam sambutannya, Rio Hafandi mengungkapkan rasa syukur dan harapannya agar kegiatan ini terus berlanjut. “Alhamdulillah, ini kali ketiga agenda khitanan massal untuk anak disabilitas terlaksana. Kami berharap program ini bisa menjadi agenda rutin setiap libur semester, agar semakin banyak anak-anak spesial yang mendapatkan manfaat,” ujar Rio. Direktur Utama RS Unand, Dr. Muhammad Riendra, juga mengapresiasi kolaborasi ini. Menurutnya, selain memberi manfaat langsung kepada masyarakat, kegiatan ini juga menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat RS Unand sekaligus rangkaian Dies Natalies Unand yang puncaknya akan digelar pada awal September mendatang.

Perwakilan Gubernur Sumbar, Heni Yunida, turut menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Ia juga menitipkan pesan dari Gubernur agar kepedulian terhadap penyandang disabilitas menjadi tanggung jawab bersama. “Kepedulian terhadap penyandang disabilitas adalah kewajiban kita bersama, baik pemerintah maupun masyarakat. Semoga agenda seperti ini bisa berlanjut setiap tahunnya,” ujar Heni. Sementara itu, perwakilan MTT Telkomsel Sumbagteng, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen pegawai Telkomsel yang mengumpulkan zakat payroll untuk disalurkan kembali kepada masyarakat. “Mohon doa agar Telkomsel semakin maju dan bisa menghadirkan lebih banyak program kebermanfaatan ke depannya,” ungkap Farhan.
Khitanan massal ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antar-lembaga mampu memberi dampak positif yang luas. Dengan penanganan medis yang aman dan profesional, serta dukungan moril dan materiil, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi semakin banyak gerakan kebaikan serupa di masa mendatang.
Leave a Reply