Jakarta – Izzah Kamilah, gadis asal Palembang yang lahir pada 18 Juli 2006, telah berjuang melawan Axenfeld-Rieger Syndrome sejak lahir. Penyakit langka ini mengakibatkan keterbatasan penglihatan pada mata kanan, sementara mata kirinya sudah tidak bisa melihat lagi. Sejak bayi, kabut mulai menyelimuti matanya dan seiring bertambahnya usia, kabut itu semakin menebal, menutupi hampir seluruh bola matanya.
Meskipun sudah menjalani berbagai operasi, termasuk operasi glaukoma dan pemasangan implan di RSCM Jakarta, kondisi penglihatannya belum menunjukkan perbaikan. Bahkan, operasi katarak yang baru-baru ini dilakukan tidak membuahkan hasil karena kornea matanya terlalu keruh. Kini, Izzah hanya bisa berharap pada pencangkokan kornea dan menanti pendonor yang tepat.
Namun, keterbatasan fisik tak membuat semangatnya surut. Sejak SD, prestasi akademiknya selalu cemerlang, dan ia juga berhasil menghafal 15 juz Al-Qur’an meski dengan penglihatan yang sangat terbatas. Kini, Izzah telah berhasil masuk ke Universitas Sriwijaya (UNSRI) melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi.
Kehadiran rumah Singgah Pasien IZI YBM PLN Jakarta juga merupakan bagian penting dari perjuangan Izzah selama berobat di RSCM yang tentunya jauh dari kampung halamannya. Izzah tidak hanya memperoleh tempat tinggal, tetapi juga mendapatkan fasilitas makan sehari-hari dan fasilitas antar-jemput selama melakukan pengobatan ke RS.
Kisah Izzah adalah contoh nyata dari ketangguhan dan semangat juang yang luar biasa. Ditengah segala keterbatasan, ia terus melangkah maju, berusaha mewujudkan cita-citanya dan tak pernah kehilangan harapan, meski perjalanan ini masih panjang dan penuh tantangan.
Leave a Reply