Jakarta – Pesantren lansia krsiya merupakan salah satu program dakwah yang di gagas oleh IZI (Inisaitif Zakat Indonesia) dan Yayasan Kursiya. Pada 25 Agustus 2022 pesantren lansia krisya di resmikan, bertempat di kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tujuan pesantren lansia krisya sebagai pengentasan buta aksara khususnya baca Quran bagi lansia denagan metode tsaqifa dengan tujuan memudahkan bagi lansia dalam mepelajari Al Quran.
Pada hari Senin, 17 Oktober 2022 pesantren lansia mengujungi Rumah Sakit YARSI yang beralamat di Kel. Cempaka Putih Timur Kec. Cempaka Putih Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari salah satu program pesantren lansia Krisya dalam layanan kesehatan bagi lansia, pesantren lansia berkerja sama dengan RS YARSI dalam mengedukasi para lansia untuk tetap menjaga kesehatan di usia senja.
Dalam acara Kunjungan Pesantren lansia ke RS YARSI turun hadir Ketua Yayasan kursia, DR. KH. Agus Setiawan LC, MA memberikan sambutan yang mengucapkan rasa terima kasih kepada RS YARSI yang telah menerima seluruh jamaah pesantren lansia kursiya. Kemudian dr. Muljayadi ,M.Kes selaku derektur RS.YARSI juga dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kunjungan jamaah pesantren lansia kursiya ke RS YARSI.
Acara tersebut di isi juga dengan seminar kesehatan yang di bawakan oleh dr.Nabila Hasan,SP. Pd, dengan materi diabetes di usia lansia di penghujung akhir seminar para peserta lansia di berikan layanan kesehatan berupa cek gula darah, kolesterol, asam urat dan lain-lain. dr.Nabila Hasan mengatakan “Alhamdulilla seluruh jamaah dalam kondisi sehat”.
Ustazah Wiwin selaku pembina para lansia mengucapkan terima kasih kepada IZI dan RS YARSI dalam mefasilitasi kunjungan pesantren lansia di RS YARSI. “Banyak ilmu yang kami dapat dalam kunjungan tersebut selain pelayanan kesehatan yang kami dapat materi seminar tentang diabetes sangat penting bagi kami dalam mejaga pola hidup yang sehat. Terima kasih kami ucapkan kepada IZI dan RS YARSI salam cinta dari pesantren lansia” ucap ustazah Wiwin.
Leave a Reply