Istanbul, Turkiye – Di tengah dinginnya angin musim gugur Istanbul, Inisiatif Zakat Indinesia (IZI) menempuh langkah penting dengan menghadiri pertemuan bersejarah, yakni The International Humanitarian Aid Summit for Gaza. Acara yang diselenggarakan oleh Turkiye Diyanet Vakfi (TDV) pada 11–12 November 2025 ini dihadiri oleh lebih dari 250 peserta dari 40 negara.

Undangan langsung dari Prof. Dr. Safi Arpacus, Presiden Urusan Keagamaan Turkiye sekaligus Chairman TDV, menjadi bukti pengakuan dunia atas kiprah IZI dalam misi kemanusiaan global, khususnya untuk Palestina. Dalam forum internasional ini, IZI membawa semangat bangsa dan suara umat, memperjuangkan solidaritas dan aksi nyata untuk Gaza.
Sesi pertama konferensi dipenuhi dengan paparan dari para ahli lintas sektor—mulai dari insinyur, tenaga medis, hingga pakar pembangunan. IZI yang diwakili oleh Wildhan Dewayana selaku Direktur Utama IZI, menyimak dengan seksama setiap gagasan yang disampaikan, mencatat dan berdiskusi aktif mengenai solusi konkret untuk Gaza, termasuk pembangunan shelter darurat, pendidikan anak-anak, dan perlindungan bagi ibu serta bayi korban perang.

Dalam salah satu sesi, Wildhan menyampaikan pandangan khas Indonesia: bahwa bantuan kemanusiaan bukan hanya soal logistik, tetapi juga soal hati dan keberpihakan. “Kita tidak hanya mengirim barang, kita mengirim harapan,” ucap Wildhan.
Hari kedua diisi dengan workshop intensif yang bertujuan merumuskan langkah-langkah konkret dan terukur. IZI turut berperan aktif dalam kelompok kerja yang membahas rekonstruksi hunian dan manajemen logistik bantuan. dan mengusulkan pendekatan kolaboratif antara Organisasi Pengelola Zakat (OPZ), lembaga filantropi, dan pemerintah—model yang telah terbukti efektif di Indonesia.

Puncak dari konferensi ini adalah lahirnya Deklarasi Istanbul, sebuah komitmen global yang mencakup lima bidang utama, Manajemen logistik bantuan, Rekonstruksi hunian, Pendidikan, Kesehatan, Perlindungan sosial bagi kelompok rentan. Wildhan menjadi saksi sekaligus bagian dari sejarah, menandatangani komitmen yang akan menjadi pijakan dunia dalam membantu Gaza secara berkelanjutan.
Keikutsertaan IZI dalam Summit ini memperkuat momentum yang telah dibangun sebelumnya dalam Konferensi Asia Pasifik untuk Palestina di Jakarta, yang berlangsung pada 7–8 November 2025. Dalam konferensi tersebut, Indonesia ditetapkan sebagai markas besar Global Coalition for Al Quds and Palestine (GCQP) untuk kawasan Asia-Pasifik.

“Kita ingin memastikan semangat solidaritas ini terus hidup. Dengan semangat kolaborasi global dari Istanbul dan mandat regional dari Jakarta, insha Allah upaya kemanusiaan untuk Gaza dan Palestina dapat terlaksana dengan efektif serta membawa harapan nyata bagi rakyat Palestina. Amiin YRA.” Tutup Wildhan.

Leave a Reply