Jakarta (IZI News) – Rangkaian launching program beasiswa tahfiz Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) bersama universitas ternama yang didukung penuh oleh Unit Pengelola Zakat dan Dana Kebajikan Unit Usaha Syariah PT. Bank Permata Tbk (UPZDK Unit Usaha Syariah PT. Bank Permata Tbk ) berlanjut. Pada hari ini (11/8) acara pembukaan dilakukan bersama rektorat dan mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP).
Launching beasiswa mahasiswa tahfiz yang digagas IZI dan UNDIP ini dilakukan secara daring. Sebagaimana sambutan yang disampaikan oleh Nana Sudiana selaku Direktur Pendayagunaan IZI, kerjasama ini merupakan siklus kedua beasiswa bagi mahasiswa penghafal Alquran UNDIP.
“Di siklus kedua ini semoga menjadi bagian penting yang didukung oleh UPZDK Unit Usaha Syariah PT. Bank Permata Tbk. Penerima beasiswa ini bukan saja yang paling pintar, yang paling banyak hafalannya, tapi yang paling “sesuai” untuk IZI bantu mereka demi menggapai cita-citanya,” jelasnya.
Herwin Bustaman selaku Direktur Unit Usaha Syariah PT. Bank Permata Tbk menyambut baik program Besma Tahfiz IZI – UNDIP ini. Ia memiliki harapan bahwa ada di antara penerima beasiswa tersebut melanjutkan studinya ke lembaga pendidikan top luar negeri dan mengharumkan nama bangsa. “Seperti di Harvard, salah satu lulusan terbaiknya berasal dari Indonesia serta menggunakan kerudung,”.
Selain menjelaskan kembali keutamaan tentang Alquran, Herwin Bustaman juga memuji IZI sebagai lembaga zakat yang kreatif, dan kerjasama yang dibangun selama ini berjalan cukup lancar.
“Kami (UPZDK Unit Usaha Syariah PT. Bank Permata Tbk) sangat puas berkerjasama dengan IZI. Bersama keutamaan Alquran menjadikan kami tertarik mendukung penuh program beasiswa bagi mahasiswa tahfiz ini,” jelasnya.
Salah satu penerima beasiswa, Agus Salim, mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Diponegoro mengaku tertarik mengikuti Besma IZI – Undip karena memiliki program hafalan Qur’an. Cita-citanya menjadi penghafal ayat suci Alquran disampaikan pada sesi testimoni karena selama ini dirinya mengaku hanya mengejar hal yang sifatnya duniawi.
“Selama ini yang saya kejar adalah hal yang bersifat duniawi. Saya butuh suatu ilmu yang dapat mendekatkan saya kepada Allah SWT. Dengan menjadi penghafal Qur’an juga dapat menjadi penghantar kebaikan kedua orangtua kelak di akhirat,” akunya.
Mahasiswa UNDIP asal Simalungun Sumatera Utara itu merupakan penerima medali perunggu di acara World Young Inventors Exhibitions, Malaysia, pada November 2019 lalu. Di tahun yang sama, ia dan timnya mendapatkan medali perak pada Advanced Innovation Global Competition di Singapura. (Ed)
Leave a Reply