Bandar Lampung — Di usia senjanya, Wugu (66), seorang buruh tani asal Kasui, Way Kanan, harus menghadapi ujian berat berupa tumor paru yang melemahkan tubuhnya. Dengan latar belakang pendidikan sekolah dasar dan kehidupan sederhana di kampung, ia kini menjalani pengobatan di RSUD Abdul Muluk, Bandar Lampung. Dalam perjuangan ini, ia ditemani adiknya tercinta, Mariayam (51), yang selalu setia menjaga dan mendampingi setiap proses perawatan sang kakak.
Perjalanan panjang dari Kasui hingga ke Bandar Lampung bukanlah hal mudah bagi keduanya. Namun di tengah rasa lelah dan kekhawatiran, mereka menemukan kehangatan dan tempat bernaung di Rumah Singgah Pasien YBM PLN IZI Lampung.
Bagi Wugu dan Mariayam, rumah singgah ini bukan sekadar tempat bermalam, tetapi menjadi ruang penyembuh hati—memberikan ketenangan, kepedulian, serta dukungan yang sulit mereka dapatkan di tengah keterbatasan.
“Terima kasih sebesar-besarnya kepada Rumah Singgah Pasien YBM PLN IZI Lampung. Bantuan ini benar-benar meringankan langkah kami. Semoga Allah membalas semua kebaikan para pengelola dan donatur,” ucap Mariayam dengan mata berkaca-kaca.
Dari tempat sederhana itu, harapan Wugu untuk kembali sehat tetap menyala—dikuatkan oleh kasih keluarga dan kepedulian sesama.

Leave a Reply