Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Tidak peduli apapun jenis kelaminnya, setinggi apapun jabatan atau kedudukannya di mata manusia, sebesar apapun rumahnya, sebanyak apapun harta yang dimilikinya, tidak akan dapat menghindarkannya dari kematian.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Al-Imran: 185)
Bahkan Rasulullah, manusia paling mulia pun tidak bisa menghindari kematian ketika masanya tiba.
“Sesungguhnya kamu (Muhammad) akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).” (QS. Az-Zumar: 30)
Kehidupan di dunia ini juga sementara, dan kehidupan akhirat lebih kekal. Oleh sebab itu kita perlu mempersiapkan diri untuk mempersiapkan kematian.
- Mengingat mati
Seorang muslim diajarkan untuk senantiasa mengingat kematian. Dengan begitu ia dapat menjaga dirinya dari perbuatan dosa karena di dalam hatinya akan muncul ketakutan jika mati dalam keadaan sedang bermaksiat di hadapan Allah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi)”
- Beramal shalih
Tidak ada sesuatupun yang dapat dibawa oleh mayit, kecuali amal kebaikan yang pernah dilakukannya selama di dunia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mayit akan diikuti oleh tiga perkara (menuju kuburnya), dua akan kembali, satu akan tetap. Mayit akan diikuti oleh keluarganya, hartanya, dan amalnya. Keluarganya dan hartanya akan kembali, sedangkan amalnya akan tetap. (HR Bukhari)
Jadi tidak perlu berlomba-lomba menumpuk harta kekayaan, namun cobalah beramal shalih dengan kekayaan yang telah dimiliki.
Mempersiapkan amal shalih ini juga merupakan akhlak seorang muslim yang baik dan sangat dianjurkan pula oleh Rasulullah. Dalam sebuah hadits bahkan disebutkan bahwa mukminin yang cerdik adalah mereka yang paling bagus mempersiapkan kematiannya.
Dari Ibnu Umar, dia berkata: Aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada Beliau, kemudian mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia bertanya: “Wahai, Rasulullah. Manakah di antara kaum mukminin yang paling utama?” Beliau menjawab,”Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.” Dia bertanya lagi: “Manakah di antara kaum mukminin yang paling cerdik?” Beliau menjawab,”Yang paling banyak mengingat kematian di antara mereka, dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdik.” (HR Ibnu Majah)
Itulah dua hal yang perlu dipersiapkan sebelum dijemput kematian. Tidak ada yang pernah tahu kapan datangnya. Oleh sebab itu, persiapkan sebaik mungkin sebelum tiba ajal kita agar tidak menyesal ketika di akhirat kelak. (SH/RI)
Leave a Reply