D.I. YOGYAKARTA – Mengurusi seluruh keperluan istri, mulai dari mengambilkan makan lalu menyuapi, membantu untuk bersiap-siap ke Rumah Sakit melakukan kontrol, menemani kontol ke Rumah Sakit hingga pulang lagi ke Rumah Singgah dan mencarikan obat dari resep dokter yang stoknya telah habis di Rumah Sakit, hingga mencucikan pakaian istri tercintanya yang sedang terbaring dan tidak bisa beraktivitas dengan leluasa karena kaki sebelah kiri yang dioperasi pasang pen disebabkan jatuh ketika di sawah.
Ya, beliau adalah Pak Nurohman. Bapak asal Jl. Irian Jaya RT 003 RW 001 Mergawati, Kroya, Cilacap, Provinsi Jawa Tengah ini sudah beberapa bulan tinggal di Rumah Singgah Pasien IZI D.I. Yogyakarta. Setelah mengetahui informasi adanya tempat tinggal gratis dari salah seorang keluarga pasien saat kontrol ke Rumah Sakit RSUP Dr. Sardjito, beliau langsung menuju ke Rumah Singgah untuk menanyakan keperluan berkas agar istrinya segera mendapat tempat untuk menunggu jadwal kontrol selanjutnya.
Bapak 4 anak ini harus ke Yogyakarta karena operasi yang dijalani oleh istrinya Ibu Munginah yang berusia 56 Tahun. Keterbatasan dalam menggunakan telepon genggam tidak menyurutkan keinginan beliau untuk merawat istrinya tanpa didampingi oleh anak-anaknya yang sudah bekerja dan tidak dapat mendampingi secara langsung dan secara rutin seperti yang beliau lakukan, Pria usia 61 Tahun yang akrab disapa Pak Nur ini mengatakan bahwa dirinya masih cukup sehat dan kuat untuk merawat bu Munginah sendiri.
Dengan bantuan petugas di Rumah Singgah Pasien, kondisi bu Munginah berangsur-angsur membaik. Dari kondisi baring karena pasca operasi hingga perawatan paliatif yang diberikan membuat bu Munginah semakin sehat dan sudah bisa duduk dengan baik dan dapat menghirup udara segara di sekitar lingkungan Rumah Singgah walaupun belum bisa secara lama. Namun, walaupun kondisi setelah operasi sudah semakin membaik, hal itu tidak bisa membuat mereka balik ke Cilacap karena diagnosa kanker mengharuskan bu Munginah masih harus menjalani cek laboratorium dan kemoterapi.
Bagi pak Nur, tidak masalah beliau harus mendampingi istrinya karena banyak yang membantu dalam proses penyembuhan. “Saya tidak merasa sendiri, karena di Rumah Singgah ini saya banyak yang bantu untuk daftar online. Untuk diantar kalau mau kontrol, makan tinggal makan, selalu ada Pak Ustadz yang pengajian dan setiap waktu ditanyakan kondisi bu Munginah. Jadi saya tidak merasa khawatir. Pokoknya terima kasih banyak bu, saya tidak tau mau balas seperti apa kebaikan bapak/ibu di Rumah Singgah ini. Rumah Singgahnya juga dekat, saya kalau kontrol dibantu, baik-baik orangnya.” Tutur Pak Nurohman.
Leave a Reply