Menjadi pahlawan dengan berzakat? Memang bisa? Ya sangat bisa karena banyak sekali manfaat dari rukun Islam yang ke empat ini. Manfaatnya selain dirasakan bagi yang memberikan zakat tapi juga bagi penerima zakat.
Salah satu penerima zakat bernama Anggi (pengamen jalanan) merasa sangat terbantu karena istrinya menderita gagal ginjal dan harus cuci darah, selain itu kondisi istri Anggi sudah sangat parah hingga kakinya bengkak, tidak bisa berjalan dan beraktivitas normal.
Dengan keterbatasan ekonomi Anggi melakukan segala upaya untuk kesembuhan istrinya. Berbekal BPJS kesehatan memang mengcover beberapa biaya tapi tidak semuanya, Anggi masih membutuhkan biaya lebih untuk pengobatan istrinya.
“Kondisi istri saya sudah parah, badannya sudah hitam, hangus seperti orang terbakar dan saya mengunjungi rumah sakit di Bekasi semua tidak ada yang sanggup, hanya rumah sakit dr. Subkhi Abdul Qadir yang menerima, dan dapat bantuan untuk cuci darah dari Laznas Inisiatif Zakat Indonesia dengan siklus cuci darah seminggu dua kali, sekali cuci darah kurang lebih 1.500.000,00. Atas izin Allah istri saya sembuh total.” Ungkap Anggi.
Bisa dibayangkan jika menjadi Anggi, jangankan untuk biaya pengobatan, makan pun belum tentu sehari tiga kali. Anggi dan Istrinya adalah salah satu penerima zakat yang telah terselamatkan nyawanya karena biaya pengobatannya semua dari dana zakat para muzakki.
Tepat sekali Allah menjadikan zakat sebagai rukun Islam yang wajib dipatuhi. Karena dengan zakat manusia bisa saling berbagi, membantu dan mengasihi sesama. Dengan zakat bisa menghilangkan kecemburuan di hati si miskin kepada si kaya dan bisa menghapus kesenjangan sosial, kriminalitas karena faktor ekonomi dan terlebih lagi zakat bisa memerdekakan mereka yang membutuhkan, sebab itu bukan tidak mungkin si kaya menjadi pahlawan bagi si miskin yang teramat sangat membutuhkan.
(Ayu Lestari)
Leave a Reply