Jika saat berkeliling Kota Palu anda bertemu seorang wanita menenteng boks plastik berisi kacang goreng sambil menggendong anak perempuan berusia satu tahun, bisa jadi dia Nur Aini.
Warga Desa Pakuli Utara Kec. Gumbasa Kab. Sigi, ini salah satu dhuafa yang mendapatkan bantuan donasi IZI Sulawesi Tengah melalui program Mulia Inisiatif.
Pertemuan IZI Sulawesi Tengah dengan Nur Aini berawal dari laporan yang masuk ke petugas amil salah satu lembaga zakat nasional ini. Tim asesmen pun dikirim untuk mendalami realita yang dihadapi beliau.
Nur Aini beserta suami datang ke Kota Palu untuk mengadu nasib. Ia menyusuri pinggiran jalan kota menjajakan kacang goreng dengan hanya berjalan kaki.
“Saya ini jualan sambil jalan kaki tiap hari, dari pagi sampai sore, pak. Kalau ada tempat ramai, terutama kantor-kantor, saya singgah untuk tawarkan kacang goreng ini,” aku Nur Aini
Pasangan itu memiliki dua orang anak perempuan. Salah satunya adalah yang ia gendong kala berjualan. Sedangkan yang sulung dititipkan kepada orang tua dan saudara mereka di kampung.
Hidup pascabencana gempa-tsunami-likufaksi pada 2018 lalu, ditambah lagi pandemi Covid-19, memaksa pasangan suami-istri itu rela menjual kacang goreng demi bertahan hidup.
“Kacang ini pak, saya jual tiga ribu rupiah per bungkus. Pembuatnya dapat dua ribu rupiah, sisanya buat saya,” ujarnya kembali
Untuk keperluan sehari-hari, seperti susu, popok, makan, dan biaya kosan, Nur Aini bertumpu kepada penghasilan sang suami sebagai buruh proyek bangunan.
Melihat kondisi tersebut, IZI Perwakilan Sulawesi Tengah memberi donasi tunai untuk memudahkan upaya Nur Aini beserta suami jalani beratnya hidup di Kota Palu.
“Terima kasih banyak atas bantuannya pak. Semoga lembaga bapak beserta donaturnya mendapatkan kemudahan rezeki dan kesehatan dari Allah SWT,” tutup penjaja kacang goreng itu mengakhiri sesi asesmen. (Risman/IZI Sulteng)
Leave a Reply