Makassar – Di antara manfaat terbesar dari program Tahsin dan Taklim yang diadakan di Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Sulawesi Selatan terlihat jelas pada diri Bapak Ahmad, pasien berusia 49 tahun asal Polman, Sulawesi Barat. Sudah lima bulan beliau menjalani masa berobat di RS Wahidin dan tinggal di RSP IZI, sebuah fase yang awalnya terasa berat, penuh kecemasan, dan penuh ketidakpastian. Namun melalui kegiatan pembinaan iman dan bacaan Al-Qur’an di rumah singgah, perlahan-lahan tumbuh perubahan besar dalam dirinya.

Ahmad mengakui bahwa sebelum berada di sini, shalat sering kali ia lalaikan. Kesibukan hidup dan rasa lelah membuat ibadah terasa jauh. Tetapi setelah mengikuti taklim rutin, mendengarkan nasihat, dan merasakan perhatian para pendamping, hatinya mulai terbuka. Kini, ia menjadi lebih rajin shalat dan bertekad kuat untuk tidak meninggalkannya lagi sepanjang hidupnya. “Insya Allah saya tidak akan tinggalkan sholat,” demikian ungkap Ahmad dengan penuh keyakinan.
Tidak hanya itu, melalui program Tahsin, Ahmad yang sebelumnya belum pernah menyentuh Al-Qur’an—apalagi membacanya—kini sudah mampu membaca meski kadang masih terbata. Setiap huruf yang ia lafalkan menjadi bukti bagaimana bimbingan sederhana namun penuh kesabaran dapat menyalakan kembali hubungan seseorang dengan kitab sucinya.

Beliau juga mengatakan, “Alhamdulillah… hikmah dengan ujian sakit ini kemudian saya dipertemukan di RSP dan akhirnya mengikuti program Taklim & Tahsin yang memberikan manfaat yang sangat besar dalam hidup saya”.
“Terima kasih Ustadz, terima kasih semua pengurus IZI, dan terima kasih kepada para donatur, saya doakan semoga Allah membalas kebaikan dengan yang lebih baik lagi.” imbuh Ahmad.

Leave a Reply