Lumajang – Program Permata Integrated Farming resmi diluncurkan pada Kamis (11/12/25), di Desa Klanting, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara UPZDK Permata Bank Syariah dan LAZNAS IZI, sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat ekonomi masyarakat melalui pengembangan peternakan dan pertanian terpadu. Program ini menyasar dua kelompok penerima manfaat, yaitu Kelompok Ternak Klanting Mandiri Sejahtera serta Kelompok UMKM Arya Wiraraja binaan LAZNAS IZI. Keduanya akan menjadi pelaksana utama dalam implementasi konsep integrated farming di Desa Klanting.

Bantuan yang diberikan meliputi; 60 ekor bibit domba, mesin produksi pupuk organic, mesin produksi olahan daging kaleng, pelatihan pengelolaan peternakan, pendampingan izin edar produksi olahan daging. Melalui sinergi sektor peternakan, pengolahan pupuk organik, dan pengembangan UMKM olahan daging, program ini diharapkan mampu membangun ekosistem produksi yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Perwakilan IZI Jawa Timur, Helmy Bachtiar, menyampaikan apresiasi kepada UPZDK Permata Bank Syariah atas kerja sama yang terjalin. Ia menegaskan bahwa IZI akan terus mendampingi penerima manfaat, baik dari sisi teknis pengelolaan maupun sisi spiritual. Perwakilan UPZDK Permata Bank Syariah, Vicki Luvian, turut menyampaikan harapan agar program ini dapat memberikan dampak yang luas, berkembang lebih besar, dan mampu menjadikan Desa Klanting sebagai supplier utama sektor peternakan di wilayah Sukodono dan sekitarnya.

Selain itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, drh. Endra Novianto, menegaskan kesiapan pihaknya untuk berkolaborasi melalui fasilitasi layanan kesehatan hewan demi menjamin kualitas ternak. Nur Chotib salah satu anggota Kelompok Ternak Klanting Mandiri Sejahtera menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan yang telah diterima. Mereka menyampaikan bahwa dengan adanya tambahan bibit domba, potensi pendapatan kelompok semakin besar karena jumlah ternak yang dikelola meningkat. Semakin banyak domba yang dirawat, semakin besar pula peluang pengembangan usaha dan peningkatan kesejahteraan anggota kelompok.
Sementara itu, Rachmawati, perwakilan Kelompok UMKM Arya Wiraraja mengungkapkan bahwa bantuan mesin produksi olahan daging kaleng sangat membantu aktivitas usaha mereka. Proses produksi makanan siap saji seperti rendang, sup, dan gulai dalam kemasan kaleng kini menjadi lebih cepat, lebih efisien, dan memiliki kualitas yang lebih terjaga. Hal ini menjadi peluang besar bagi UMKM untuk memperluas pasar dan meningkatkan kapasitas produksi.

Program Permata Integrated Farming diyakini dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang berdampak nyata dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat fondasi ekonomi lokal melalui integrasi sektor peternakan, pertanian, dan UMKM.
(Basit/IZI Jatim)

Leave a Reply