D.I. YOGYAKARTA – Priyanto (41 Tahun) asal Desa Bonjoklor, Kecamatan Bonorowo, Kabupaten Kebumen tak menyangka anak Perempuannya, Aisyah Nuha Zahira (2 Tahun) akan menderita sakit tumor.
Pasalnya sejak lahir, kondisi Aisyah normal seperti anak lainnya. Setelah menderita tumor, perut Aisyah mulai membesar. Tidak hanya membesar, namun jika perut Aisyah disentuh akan terasa begitu keras dan hal tersebut membatasi geraknya di mana Aisyah kesulitan dalam berjalan maupun berlari.
Ayah dari 2 anak ini menceritakan awal mula kejadian yang menimpa anak keduanya bermula saat Aisyah jatuh terpeleset. “Awal mulane Aisyah itu saya kira ada benjolan di perut, saya kira cuma biasa jatuh atau gimana.Tapi lama-lama itu tambah besar mba, jadi ya terus saya periksakan ke Rumah Sakit di daerah Kebumen (Wijaya Kusuma). Terus dari Wijaya Kusuma ternyata mereka bilangnya itu dari Dokter sana bilangnya itu tumor.” Tutur Ayah Aisyah
Hasil pemeriksaan itu mengharuskan Aisyah dirujuk perawatannya dari Rumah Sakit Wijaya Kusuma ke di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Pilihan di Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Yogyakarta itu karena ada bangsal khusus penanganan anak-anak yang terkena kanker.
Agar tidak mengeluarkan biaya yang cukup tinggi, Pak Priyanto mengurus kartu BPJS untuk Aisyah. Berbekal kartu BPJS Pak Priyanto bersama Istri dan Aisyah menuju ke Yogyakarta untuk menjalani pengobatan Aisyah.
Di tengah kondisi Aisyah yang kritis, Pak Priyanto diminta mencari donor darah yang harus ditransfusikan ke tubuh Aisyah. Alhamdulillah berkat bantuan Petugas RSP IZI D.I. Yogyakarta bersama Relawan, Aisyah dapat melakukan transfusi darah. Setelah melewati masa kritisnya tepat di hari ulang tahunnya yang ke 2 Tahun yakni 9 Februari 2022 kini kondisi Aisyah kembali membaik.
Walaupun setelah menjalani beberapa kali kontrol Aisyah harus menerima sebabnya di mana rambutnya mulai rontok, lalu merasakan sakit akibat tangan yang harus disuntikkan jarum untuk menerima infus.
Setiap malam saat tidur pun Aisyah acapkali tidak dapat tidur dengan nyenyak karena merintih kesakitan. Nafsu makan juga ikut berkurang karena efek dari kontrol di mana Aisyah diharuskan mengkonsumsi obat dari Dokter.
Sulitnya Aisyah mengkonsumsi obat berdampak pada kondisi tubuhnya yang mengalami demam tinggi ditambah lagi anak usia 2 tahun yang hanya bisa menjelaskan sakit yang dirasakannya lewat tangisan. Tidak ada hal spesifik yang bisa disampaikan kepada kedua orangtuanya tentang di bagian mana sakit yang dirasakannya.
Saat ini Aisyah bersama kedua orangtuanya tinggal di Rumah Singgah Pasien IZI D.I. Yogyakarta. Ayah dan Ibu Aisyah berharap anak mereka bisa segera sembuh agar dapat kembali bermain dengan ceria bersama anak seusianya.
Pak Priyanto merasa bersyukur dan sangat berterima kasih di tengah musibah yang dialaminya, ada Rumah Singgah Pasien IZI yang peduli membantu pengobatan Aisyah anak bungsunya tercinta.
Leave a Reply