Berdebat merupakan salah satu perkara yang sebaiknya dihindari. Bukan hanya akan menghabiskan banyak energi dan pikiran, berdebat juga bukanlah sesuatu yang bermanfaat. Apalagi jika berdebat tanpa berilmu atau hanya untuk memuaskan hati semata. Dan salah satu ciri seorang muslim adalah ia meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat.
“Sesungguhnya di antara kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat.” (HR. Tirmidzi)
Inilah alasan betapa pentingnya meninggalkan debat:
- Perbuatan yang dibenci Allah
Perdebatan adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah. Jadi tidak seharusnya seorang muslim mendebat atau melayani perdebatan yang sia-sia.Rasulullah bersabda: “Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya.” (HR. Bukhari)
2. Menimbulkan perpecahan
Perdebatan juga tak jarang menimbulkan masalah bahkan perpecahan. Orang yang berdebat biasanya akan memperjuangkan pendapatnya masing-masing dan lupa.
“Nabi Sulaiman ‘alaihis sallam berkata kepada anaknya,“Wahai anakku, tinggalkanlah mira’ (jidal, mendebat karena ragu-ragu dan menentang) itu, karena manfaatnya sedikit. Dan ia membangkitkan permusuhan di antara orang-orang yang bersaudara.” (Syu’abul Iman: 8076 Al-Baihaqi)
Rasulullah juga mengajarkan umatnya untuk menghindari perdebatan.
3. Menghilangkan keberkahan ilmu
Ternyata berdebat juga dapat mengurangi keberkahan ilmu lho. Hal ini berlaku bagi pelaku debat yang hanya ingin merasa menang atau dianggap benar oleh orang lain. Akan sulit baginya untuk memperoleh taufik dan hidayah dari Allah. Sementara orang yang berdiskusi untuk mencari ilmu, kebenaran dan mencegah kebatilan, maka hal ini diperbolehkan. Karena kita diajarkan untuk menyampaikan sesuatu dengan cara yang baik.
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125)
- Mengeraskan hati
Apakah orang yang berdebat itu tujuan utamanya benar untuk mesnyiarkan agama Islam? Jika memang benar bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam maka seharusnya dilakukan dengan cara yang baik. Karena menasihati seseorang tidak bisa dengan kekerasan atau ucapan yang cenderung dapat menyakiti hati.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat.” ( HR. Muslim)
Jadi bagi yang masih suka berdebat hanya untuk memuaskan hati, kurang-kurangi debatnya ya… Alihkan energi dan pikiran untuk hal yang lebih positif. (SH/RI)
Leave a Reply