“Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya. Kemudian dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka.” (HR. Al-Bukhari no.3158 dan Muslim no.2961)
Siapa yang ingin jadi orang miskin? Rata-rata orang akan berharap menjadi orang kaya, hidup dengan lifestyle orang kaya, dan mati pun sebagai orang kaya yang mewariskan banyak harta. Padahal ternyata Rasulullah mencontohkan sebaliknya, beliau Shalallaahu ‘alaihi wassalam justru berdoa untuk dihidupkan dan dimatikan sebagai orang miskin:
“Ya Allah hidupkanlah aku sebagai seorang miskin, matikanlah aku sebagai seorang miskin, dan giringlah aku pada hari kiamat bersama kelompoknya orang-orang miskin“. (HR. At Tirmidzi: 2352)
Lalu, apakah artinya umat Islam harus menjadi umat yang miskin? Tentu maksudnya tidak seperti itu 100%. Rasulullah berkata demikian agar umatnya agar mencintai dan mengasihi orang miskin, dan juga bergaya hidup seperti orang miskin (zuhud), tidak mengejar silau duniawi dan harta benda secara berlebihan. Karena beliau sangat mengkhawatirkan umatnya berlomba-lomba untuk harta duniawi, sehingga mengabaikan hak orang miskin.
Perlu diketahui, keutamaan orang miskin ada sangat banyak di akhirat kelak. Di antaranya:
- Menjadi penghuni surga mayoritas
“Aku telah berdiri di depan pintu surga, maka (kulihat) mayoritas orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin.“ (HR. Bukhori: 6547, Muslim: 2736)
Ini disebabkan orang miskin biasanya berhati polos dan tidak silau duniawi, sehingga Allah mencintai mereka.
- Jarak waktu masuk surganya orang miskin dengan orang kaya adalah 500 tahun
“Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun.” (HR. Ibnu Majah no. 4122 dan Tirmidzi no. 2353.
Karena orang kaya akan dihisab/ diperhitungkan dengan detil semua hartanya, sumbernya dari mana dan untuk apa dipergunakan hartanya tersebut, semua akan diperinci hingga hal terkecil, inilah yang menyebabkan mereka baru masuk surga 500 tahun setelah orang miskin semuanya masuk ke surga terlebih dulu.
- Orang kaya biasanya cenderung akan melampaui batas
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.” (Al-‘Alaq:6-7)
Mentang-mentang punya banyak uang, orang kaya bisa melakukan hal yang melampaui batas. Dari mulai memakan dan minum benda-benda haram, sampai mengabaikan ibadah kepada Allah karena merasa dirinya serba berkecukupan, tak memerlukan sedikit pun bantuan Allah.
- Salah satu hal yang paling ditakutkan Rasulullah terhadap umatnya adalah silau harta duniawi
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk di atas mimbar dan kami pun duduk di sekitar beliau. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara yang paling aku takutkan atas kalian sepeninggalku adalah ketika dibukakan atas kalian keindahan dunia dan perhiasannya.” (HR. Al-Bukhariy no.1465 dan Muslim no.1052)
Jadi, pernahkah berharap menjadi orang miskin atau setidaknya belajar gaya hidup orang miskin yang tak terobsesi akan dunia? (SH)
Leave a Reply