Meskipun terlihat sepele dan memang masih banyak orangtua yang menyepelekan, memisahkan tempat tidur anak menjadi sangat penting, terutama jika anak tersebut sudah memasuki usia baligh. Itu sebabnya Rasulullah memerintahkan umatnya agar memisahkan tempat tidur anak-anaknya jika sudah baligh.
“Perintahkanlah anak-anak kalian shalat ketika usia mereka tujuh tahun; pukullah mereka karena (meninggalkan)-nya saat berusia sepuluh tahun; dan pisahkan mereka di tempat tidur.”(HR Abu Dawud).
Yang diperbolehkan adalah jika seorang anak tidur dengan orangtuanya sendiri:
“Tidaklah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan laki-laki lain, juga perempuan dengan perempuan lain, kecuali dengan anak atau orang tuanya.” (HR Abu Dawud, Ahmad dan al-Baihaqi)
Hikmah perintah pemisahan tempat tidur anak ini di antaranya:
- Anak mulai menyadari adanya perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan
Dengan memisahkan tempat tidur, bermanfaat untuk mengajarkan kepada anak tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan dan mengetahui batasan-batasan dalam berinteraksi.
- Anak belajar mengenali rasa malu
Ketika anak sudah dapat membedakan antara laki-laki dan perempuan serta batasan-batasan pergaulan diantara keduanya, maka secara otomatis dapat menimbulkan rasa malu jika ada batasan yang telah ditetapkan di dalam agama dilanggarnya. Dengan begitu anak-anak bisa lebih menjaga diri.
- Anak belajar mandiri, yakni tidur di kasur terpisah dari saudaranya
Memisahkan tempat tidur juga dapat menjadi sarana belajar bagi anak untuk bisa lebih mandiri dan tidak selalu bergantung kepada orangtuanya.
- Salah satu metode pendidikan seks sejak dini
Sembari menjelaskan antara laki-laki dan perempuan, orangtua juga bisa sekaligus mengajarkan pendidikan seks sejak dini kepada anak.
Abdullah Nashih Ulwan dalam buku Pendidikan Anak menurut Islam (kaidah-kaidah Dasar) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan seks adalah: “Masalah mengajarkan, memberi pengertian, dan menjelaskan masalah-masalah yang menyangkut seks, naluri dan perkawinan kepada anak sejak akalnya mulai tumbuh dan siap memahami hal-hal di atas”.
Misalkan menjelaskan bagian-bagian anggota tubuh mana yang hanya boleh dilihat dan disentuh oleh diri sendiri dan mana yang boleh disentuh oleh orangtuanya dan itu pun orangtua harus meminta izin terlebih dahulu, dan lainnya.
Memisahkan tempat tidur anak juga dapat menghindarkan anak dari penyimpangan seksual, karena sedari kecil anak sudah diajarkan dan dibiasakan menggunakan nilai-nilai Islam yang secara jelas menentang LGBT. (SH/RI)
Leave a Reply