Kuri Caddi (26/10/25) — PLN Pusmanpro TJSL bersama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Sulawesi Selatan melaksanakan Pendampingan Nelayan Kuri Caddi sebagai tindak lanjut dari program Electrifying Marine yang telah diluncurkan sebelumnya untuk mendukung kemajuan UMKM dan kelompok nelayan pesisir Maros. Kegiatan ini mengusung tema “Memahami Potensi Laut dan Ancaman pada Laut” sebagai langkah awal memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga sumber daya laut.

Pendampingan ini menghadirkan Andi Haerul, S.Kel., M.Si, selaku narasumber ahli kelautan. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya peran ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang sebagai penopang kehidupan biota laut serta pelindung alami pesisir. Selain potensi, para nelayan juga diajak memahami ancaman kerusakan ekosistem akibat aktivitas manusia. Salah satu fokusnya adalah pelestarian kepiting rajungan, di mana nelayan diimbau untuk tidak menangkap rajungan berukuran di bawah 10 cm demi menjaga keseimbangan populasi.
Imbauan ini mendapat respons positif dan disepakati oleh para nelayan sebagai bentuk komitmen menjaga keberlanjutan laut. Pendampingan juga menjadi ruang dialog bagi nelayan untuk memahami bahwa menjaga ekosistem berarti menjaga keberlangsungan mata pencaharian mereka sendiri.

“Pendampingan ini sangat bermanfaat. Kami jadi lebih paham cara menjaga laut, dan alat power station sangat membantu saat melaut malam,” ungkap Harpin, salah satu nelayan penerima manfaat.
Sebagai bentuk dukungan nyata, PLN Pusmanpro TJSL dan IZI Sulsel menyalurkan alat power station (power bank berkapasitas besar) untuk membantu penerangan dan operasional nelayan saat melaut di malam hari. Bantuan ini melengkapi dukungan tahap awal program Electrifying Marine berupa fasilitas produksi dan peralatan nelayan. Melalui edukasi dan bantuan ini, diharapkan nelayan Kuri Caddi dapat semakin mandiri, produktif, dan berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan laut untuk kesejahteraan bersama.

Leave a Reply