Semarang – PT PLN Indonesia Power UBP Semarang bekerja sama dengan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Batik Warna Alam bagi Kelompok Katun Ungu (Kawula Tunarungu) Paguyuban Batik dan Crafts pada 17–20 November 2025. Pelatihan ini diikuti oleh 10 peserta penyandang disabilitas tunarungu dan tunawicara yang telah memiliki kemampuan dasar dalam membatik maupun menjahit. Program ini menjadi wujud komitmen kedua lembaga dalam mendorong kemandirian ekonomi kelompok rentan melalui pemberdayaan keterampilan berbasis industri kreatif. Pelatihan berlangsung tiga hari di kediaman Sri Suprapti, Ketua Kelompok Katun Ungu, yang juga menjadi lokasi produksi. Pada hari keempat, peserta melakukan kunjungan praktik ke Zie Batik Kampung Malon, Gunungpati, Semarang. Perpaduan praktik intensif dan pengalaman lapangan ini memberi wawasan utuh tentang proses batik warna alam dari para pengrajin profesional.

Materi pelatihan mencakup pengenalan batik cap, teknik penggunaan cap, jenis-jenis warna alam, proses ekstraksi dan penyaringan, mordanting, pewarnaan bertingkat, fiksasi warna, teknik nemboki, pembuatan indigo, hingga pelorotan dan finishing. Seluruh rangkaian dirancang agar peserta memahami alur produksi batik alami secara menyeluruh dan siap menerapkannya dalam usaha kelompok. Selain itu, PLN Indonesia Power UBP Semarang dan IZI Jawa Tengah juga memberikan dukungan peralatan membatik seperti batik cap, meja cap, kompor gas, dandang, wadah warna, bak air, serta berbagai bahan pewarna alami. Peserta menerima bahan pendukung seperti gula Jawa, tawas, tingi, tegeran, tunjung, dan kapur untuk membantu meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi batik kelompok.

Dalam sambutannya, Eva Wirabuana selaku Manajer Administrasi dan Umum PT PLN Indonesia Power UBP Semarang, menyampaikan, “Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat mendorong perubahan perilaku teman-teman Katun Ungu untuk lebih bersahabat dengan lingkungan. Selain itu, kegiatan ini kami maksudkan untuk membantu kawan-kawan difabel agar semakin berdaya, memiliki strategi membatik yang lebih efisien, dan mampu meningkatkan produktivitas ke depan.” Ujar Eva.
Kepala Kantor Perwakilan IZI Jawa Tengah, Retno Widowati, menambahkan, “Pelatihan ini merupakan ikhtiar kami dalam mendukung pengembangan komunitas difabel. Semoga teman-teman Katun Ungu semakin berkembang dalam keterampilan membatik, dan ke depan semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati karya batik mereka.” Tutur Retno.

Dukungan juga datang dari Owner Zie Batik sekaligus instruktur pelatihan, Marheno Jayanto, yang mengapresiasi semangat para peserta. Menurutnya, keterbatasan fisik bukan penghalang untuk menghasilkan batik yang indah dan berkualitas, dan ia berharap pengalaman di Zie Batik dapat semakin menguatkan kreativitas mereka. Ketua Kelompok Katun Ungu, Sri Suprapti, juga menyampaikan terima kasih atas pelatihan dan bantuan peralatan dari PLN Indonesia Power dan IZI Jawa Tengah. Ia menegaskan bahwa dukungan ini sangat berarti untuk membantu kelompok tunarungu menjadi lebih mandiri dan berdaya saing.
Pada penutupan pelatihan, para peserta memamerkan hasil karya batik warna alam yang telah melalui seluruh tahapan proses. Evaluasi akhir menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman teknis maupun keterampilan pewarnaan alami. Melalui pelatihan dan bantuan peralatan ini, diharapkan Kelompok Katun Ungu dapat memperluas peluang usaha sekaligus menjadi contoh baik dalam pemberdayaan penyandang disabilitas di Jawa Tengah.

Leave a Reply