Surabaya – Ditengah rintik hujan sore hari itu, Tumarsih kembali bercerita kepada tim RSP IZI Jatim tentang satu fase hidupnya yang harus dilalui akibat dari kecerobohan oknum tenaga kesehatan (Dokter Spesialis Mata) di daerah Palu Sulawesi Tengah. Berawal dari kondisi kesehatan yang dirasakaan Tumarsih semakin hari semakin menurun, Tumarsih akhirnya melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap di RSUD setempat melalui surat rujukan dari puskesmas. Dari observasi keseluruhan, Tumarsih terindikasi mengalami masalah penyumbatan di area jantung.
Setelah beberapa kali melakukan kontrol di poli jantung dan meminum obat jantung, Tumarsih merasa mata sebelah kanannya mengalami rabun. Setelah konsultasi, dokter spesialis jantung menyarankan Tumarsih ke poli mata guna memastikan apa penyebab rabun mata yang sedang dialami. Saat di poli mata, Tumarsih divonis mengalami katarak dan dijadwalkan untuk operasi katarak. Saat menjalani proses operasi, Tumarsih mendengar dari dokter bahwa kondisi mata Tumarsih harus menggunakan alat khusus, namun rumah sakit tersebut belum memiliki peralatan medis yang dibutuhkan untuk Tumarsih.
Dari sinilah awal mula infeksi mata yang dialami Tumarsih. Infeksi terjadi atas kecerobohan oknum dokter dalam menjalankan operasi tanpa melalui observasi mendalam. Infeksi tersebut menyebabkan mata Tumarsih mengalami nyeri yang luar biasa, terjadi pendarahan sampai bernanah di sekitar kelopak mata. Infeksi ini masuk ke tahapan kronis, Tumarsih lalu diberi rujukan ke Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya untuk menjalani observasi ulang.
Sebelum berangkat ke Surabaya, ibu Tumarsih mencari informasi ke kerabat dan tetangga untuk mempersiapkan tempat tinggal selama menjalani pengobatan di Surabaya. “Alhamdulillah, saya kok ya dapet info RSP IZI ini karena dulu sodaranya bapak itu pernah tinggal disini. Alhamdulillah saya diberikan kemudahan oleh Allah untuk keluar dari trauma dokter yang gak bertanggung jawab, saya merasa nyaman dan tenang tinggal di RSP ini, semuanya memberikan dukungan dan doa untuk kesembuhan saya” Ungkap Tumarsih.
Setelah menjalani observasi di RS Mata Undaan, Tumarsih divonis mengalami infeksi dan glukoma, infeksi tumarsih sudah masuk dalam kondisi darurat, dan membutuhkan obat-obatan via injeksi agar infeksi yang terjadi tidak tersebar ke jaringan yang lebih luas lagi. Tumarsih menjalani operasi 2 kali guna mengobati luka infeksi yang dialaminya. Alhamdulillah kondisi ibu Tumarsih saat ini sudah dinyatakan sembuh total oleh tim dokter RS Mata Undaan.
Leave a Reply