Mudik adalah tradisi yang dilakukan oleh mayoritas umat muslim di indonesia dalam menyemarakan hari raya idul fitri, semangat untuk berkumpul bersama keluarga besar di tanah kelahiran membuat siapa saja sangat bersuka cita menjalani mudik walau menempuh perjalanan yang cukup jauh dan fasilitas transportasi yang digunakan belum tentu memberikan kenyamanan dan keamanan.
18 April 2022 keluarga kecil ibu Ma’rifatun mudik dari Tuban ke Surabaya, dengan mengendarai sepeda motor bu Ma’rifatun menjalani perjalanan bersama suami dan kedua anaknya yang masih berumur 9 tahun dan 1,5 tahun. Lebaran kali ini dirasa sangat menyenangkan karena cuti berama yang ditetapkan pemerintah cukup panjang di hari raya idul fitri tahun ini. Selama 1 minggu bu Ma’rifatun dan keluarga menghabiskan waktu di tanah kelahiran untuk kunjung dengan sanak saudara serta kerabat. Pada tanggal 26 April tiba waktunya harus kembali keperantauan untuk menemani buah hati dan suami tercinta untuk beraktifitas.
Setelah subuh adalah waktu yang dipilih untuk memulai perjalanan kembali ke perantauan, semua terasa baik baik saja, badan fit, kendaraan juga sudah dilakukan check up, perbekalan yang dibawa pun masih dalam kondisi wajar tidak mengganggu keseimbangan selama perjalanan berlangsung. Perjalanan berjalan lancar, hingga pada akhirnya sampai di Kecamatan Ngawan Kabupaten Tuban kendaraan bu Ma’rifatun ditabrak oleh mobil avanza putih dari arah berlawanan tepat menyambar kendaraan bu Ma’rifatun dengan keras. Kecelakaan tak dapat dihindari karena sang sopir mobil melajukan mobilnya sangat cepat dalam kondisi mengantuk.
Suami bu Ma’rifatun meninggal seketika dan kedua anaknya mengalami patah di kedua kaki yang parah. Sedangkan ibu Ma’rifatun mengalami koma dan tidak sadarkan diri akibat pendarahan hebat di sekitar perut yang dialaminya.
Menurut penuturan ibu Ma’rifatun tersangka penabrakan adalaah orang tersohor di kabupaten Tuban, ia hanya diberi uang 100 juta untuk tali kasih atas kejadian tersebut. Sedangkan tersangka tidak dikenai pidana apapun. Dalam hal ini keluarga bu Ma’rifatun sangat kecewa, beliau tidak bisa berbuat banyak karena memilih fokus memikirkan kesembuhannya dan kedua anaknya yang membutuhkan pendampingan psikis pasca kecelakaan tersebut berhasil merenggut nyawa suaminya.
Saat ini kedua anak ibu Ma’rifatun menjalani masa pemulihan setelah menjalani operasi pemasagan pen di kedua paha, alhamdulillah kedua anaknya dapat dilakukan tindakaan medis di rumah sakit kabupaten setempat. Sedangkan ibu Ma’rifatun telah menjalani operasi 2 kali di Tuban dan 1 kali operasi di RSUD dr Soetomo untuk membenahi kantong kemih yang pecah.
“Alhamdulillah saya bisa singgah di RSP IZI dan YBM PLN, sangat meringankan beban pikiran saya, saya tenang sudah dapat tempat tinggal, ini sangat membantu sekali, semoga RSP berkah selalu bisa bantu banyak orang” tutur bu Ma’rifatun.
Leave a Reply