JAWA TENGAH – Perjuangan berat bagi mereka yang hamil dan melahirkan sang buah hati sering diibaratkan dengan hidup dan mati. Bagaimana tidak, mereka harus mempertaruhkan jiwa demi melahirkan anak yang mungkin beresiko terhadap nyawa ibu dan bayinya. Seperti yang dialami Almh. Dewi Rosalia Indah (32).
Pasien yang beberapa waktu lalu tinggal di Rumah Singgah IZI perwakilan Jawa Tengah ini pergi menghadap Sang Khalik setelah melahirkan sang buah hati di RSUP Dr. Kariadi, Rabu (28/08/19).
Perempuan asal Pemalang, Jawa Tengah ini dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah mengalami pendarahan hebat pasca melahirkan anaknya melalui proses sesar. Bersyukur bayi dalam kandungannya bisa dilahirkan dengan selamat.
Dokter mendiagnosa Dewi menderita pembesaran limpa. Pembesaran yang biasa disebut juga splenomegali, merupakan kondisi ketika organ limpa membesar. Limpa merupakan organ yang berukuran satu kepalan kecil yang terletak di sisi kiri perut. Adanya pembengkakan limpa yang dialami Dewi mengaibatkan kandungannya terdesak seiring berkembang nya janin dalam perut. Tidak jarang ia merasakan sesak dan ulu hati nya sakit.
Dalam obrolan santainya bersama tim IZI, Dewi pernah mengatakan, bahwa sebelumnya almarhumah pernah mengalami kasus yang sama. Hamil dalam kondisi mengalami pembengakan limpa yang mengakibatkan kandungannya tidak tertolong, dan meninggal dalam kandungan.
“Saat kehamilan yang pertama , usia kandungan masih enam bulan mbak, tapi saya sudah merasa kontraksi seperti mau lahiran. Saya merasa ada yang aneh dengan pergerakan bayi yang sudah tidak aktif dan sepertinya berubah posisi, mungkin karena terdesak dengan bagian limpa yang membesar,” kenang Dewi kepada petugas RSP.
Ternyata saat menuju perjalanan ke Rumah Sakit, bayi dalam kandungannya memang sudah meninggal dunia. Kondisi yang sempat membuat Dewi merasa sedih dan terpuruk harus kehilangan calon buah hatinya. Kehamilan keduanya ini Dewi harus kembali mengalami ujian yang sama. Ia harus berjuang melawan penyakit nya demi sang buah hati. “Setiap malam saya ndak bisa tidur mbak, kerasa sesak dan susah tidur”, lanjut Dewi bercerita. Ia pun sempat mengalami muntah darah dan buang air besar berdarah akibat penyakit asam lambung yang juga dideritanya.
Kini, bayi yang dilahirkan Almarhumah masih berada dalam perawatan dokter di RSUP. Kariadi, sedangkan sang suami Sholehudin (39 tahun) harus pulang ke kampung halamannya di Pemalang untuk melakukan prosesi pemakaman istrinya.
“Saya atas nama pribadi mengucapan trima kasih banyak ya mbak, selama ini sudah diizinkan tinggal di RSP, salam untuk yang lainnya, dan mewakili almahruma istri saya, saya minta maaf kalau selama ini ada salah sama semua yang ada di RSP,”, tutur Sholeh pada tim IZI.
Kisah Dewi mengingatkan kita untuk lebih menghargai ibu yang telah melahirkan kita. Beratnya perjuangan yang ia lalui tak akan pernah bisa terbalaskan oleh seorang anak. Maka sudah sepantasnya kita harus menghormati, memuliakan, dan menyucikan kedudukan sang ibu dengan akhlak-akhlak kebaikan (Wahyu/ IZI Jateng/ Editor/ Fajri)
Leave a Reply