Banten – Atiah (33) adalah ibu dari 3 anak yang harus berjuang mengurus keluarganya walaupun dengan sakit katarak dikedua matanya. Karena suaminya sudah meninggal dunia, Atiah harus menghidupi anak-anaknya dengan berjualan gorengan. Awal mula sakit yang dideritanya sudah sejak 2 tahun yang lalu. Seringnya aktivitas di kebun dan terkena paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama dan kurangnya asupan makanan yang bergizi menyebabkan kedua matanya lama-lama mulai rabun.
Seiringnya berjalannya waktu, kedua mata Atiah semakin rabun hingga tidak bisa melihat. Atiah akhirnya berikhtiar dengan berobat ke puskesmas terdekat, lalu dari pihak puskesmas merujuk Atiah berobat ke rumah sakit daerah pandeglang. Begitupun setelah pemeriksaan mata di RSUD Berkah Pandeglang, ternyata harus ada tindakan operasi katarak namun alat di Rumah Sakit tersebut tidak memadai. Atiah kemudian harus dirujuk kembali ke RS Khusus Mata yang berada di Kota Serang yaitu RS Mata Achmad Wardi.
Rumah Atiah yang berlokasi di Kp. Samlun RT.05/RW.05 Desa Kuta Karang Kec. Cibitung Kabupaten Pandeglang cukup jauh dari Faskes maupun Rumah Sakit Umum Daerah. Perjalanan yang dilalui pun tidak mudah, butuh waktu 6 jam untuk menuju Rumah Sakit Rujukan RS Mata Achmad Wardi di Kota Serang. Bu Atiah yang didampingi adiknya yaitu Astar dengan tekad semangat dan keinginan untuk sembuh yang kuat, akhirnya menjalani operasi pertama mata sebalah kanan dan akan dilanjut operasi mata sebelah kiri setelah 3 bulan kemudian.
Selama menjalani pengobatan, Atiah di sarankan oleh dr. Kosasih selaku dokter RS Mata Achmad Wardi untuk singgah di Rumah Singgah Pasien. Di RSP inilah beliau bisa lebih cepat untuk pergi ke RS karena ada layanan ambulance gratis, menginap dan kebutuhan konsumsi di RSP juga disediakan secara gratis, selain itu ada pengajian rutin dilaksanakan setiap hari selasa dan hari jum’at sehingga menambah pengetahuan keislaman untuk penghuni RSP.
“Alhamdulillah selama menginap di RSP saya merasakan banyak manfaat terutama bisa menghemat waktu dan biaya sehari-hari selama berobat di RS, ditambah singgah disini bersama pasien lain yang juga sedang berobat menambah semangat untuk bisa sembuh. Semoga berkah rizkinya, dan berkah umurnya untuk bapak/ibu donatur RSP YBM PLN IZI” Ungkap Atiah.
Leave a Reply