Kalimantan Timur – Ahmad Suseno atau biasa disapa Seno, masih harus berjuang melawan tumor otak yang sedang ia alami. Sebelumnya, ketika masih sehat, beliau adalah seorang penjual pentol keliling yang setiap hari berjualan dari sekolah ke sekolah di daerah asalnya, Penajam Paser Utara.

Seno tidak pernah mengeluh sakit apapun, hingga suatu hari beliau tiba-tiba jatuh sakit keras dan setelah diperiksa dokter memvonis adanya tumor otak. Sejak itu, beliau harus menjalani rangkaian terapi radiasi sebanyak 30 kali.
Sudah hampir satu bulan ini Seno tinggal di Rumah Singgah Pasien IZI Kaltim. Saat ini, masih tersisa dua kali lagi tindakan penyinaran yang harus ia jalani. “Alhamdulillah mbak, saya bersyukur sekali bisa tinggal di rumah singgah ini. Tidak terbayang dengan kondisi suami saya seperti ini, tentu akan sulit kalau kami harus menyewa tempat lain,” ungkap istri beliau dengan mata berkaca-kaca.

Setiap harinya, Seno diantar dan dijemput oleh tim Rumah Singgah menuju rumah sakit untuk melakukan penyinaran. Kehadiran layanan antar-jemput ini menjadi keringanan tersendiri bagi keluarga, mengingat kondisi fisik beliau yang semakin lemah akibat terapi. Meski demikian, semangat Pak Seno untuk sembuh tetap besar, terlebih dengan dukungan doa dan perhatian dari keluarga, sesama penghuni rumah singgah, serta pendamping dari IZI Kaltim.
Rumah Singgah Pasien IZI Kaltim bukan hanya menjadi tempat beristirahat sementara, melainkan juga wadah berbagi semangat dan harapan. Kehangatan kebersamaan inilah yang membuat para pasien merasa lebih kuat menghadapi ujian, sekaligus meringankan beban keluarga yang mendampingi.
Leave a Reply