Raut wajah perempuan paruh baya itu mulai bisa kembali tersenyum, terduduk di dalam rumah yang menjadi harpan bagi seorang anaknya untuk mencari kesembuhan di tempat yang tidak pernah dijumpai sebelumnya. Perasaan haru dan bahagia menjadi satu ketika dirinya telah mewujudkan harapannya melalui tempat yang setia menjadi rumah untuk tempat kembali.
Akrab disapa Mak Nyong, pagi itu Mak Nyong berpamitan kepada pengurus Rumah Singgah Pasien IZI D.I. Yogyakarta untuk kembali ke kediaman di Banyumas. Setelah kurang lebih satu tahun berusaha dalam proses pengobatan anaknya, hari ini Mak Nyong bisa pulang karena hasil dari pengobatan di RSUP. Dr. Sardjito memutuskan bahwa anaknya sudah bisa berobat ke rumah sakit daerah tempat asal.
Anak kedua dari pasangan Kanap Kisdianto dan Kharisem (Mak Nyong) mengidap sakit Sindrom Marfan yang mengharuskannya untuk menjalani pengobatan. Tidak dapat menyelesaikan pendidikan dengan tuntas pada bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di salah satu pesantren membuat anak kedua sekaligus terakhir di keluarga Pak Kanap dan Mak Nyong harus menunda keinginannya agar bisa sama seperti kawan lainnya yang sudah melanjutkan pendidikan atau meraih cita-citanya.
Dwi Puspitasari anak dari Mak Nyong datang ke Rumah Singgah Pasien IZI Yogyakarta melalui informasi salah satu dokter di RSUP. Dr. Sardjito untuk mendapat bantuan biaya, tempat tinggal dan segala keperluan selama pengobatan. Menjalani proses pengobatan dan tinggal di Rumah Singgah Pasien selama satu tahun sempat membuat Pita sempat ingin menyerah, ingin pulang dan merasa sudah tidak kuat lagi harus menjalani segala proses pengobatan yang disebabkan dari sindrom marfan (operasi mata dan operasi tulang belakang).
Pembinaan mustahik yang rutin dilakukan selama dua kali dalam seminggu membuat Pita dan Mak Nyong (ibunya) dapat bertahan hingga dinyatakan dapat pulang ke tempat asal. Kegiatan yang diberikan selama di Rumah Singgah Pasien (RSP) bagi pendamping serta suasana Rumah Singgah Pasien yang Islami membuat mereka terus berjuang menghadapi sakit yang diderita Pita.
Dalam pamitnya Mak Nyong menyampaikan rasa terima kasih kepada para Pengurus dan Donatur yang telah membantu keluarga mereka terkhusus Pita anaknya.
“Terima kasih banyak untuk semua yang di Kantor karena sudah berusaha supaya Rumah Singgah ini bisa membantu banyak orang. Terima kasih juga untuk pengurus dari Rumah Singgah karena banyak membantu, saya bisa melihat bagaimana perjuangan semuanya yang berusaha supaya kami pasien dan pendamping bisa terbantu dan nyaman tinggal di Rumah Singgah dengan waktu yang tidak ditentukan. Saya mohon maaf sebesar-besarnya kalau selama di Rumah Singgah banyak yang tidak berkenan. Terima kasih akhirnya saya bisa pulang dengan Bahagia, Bahagia anak saya bisa sembuh dan sehat seperti sekarang, tidak ada yang kurang bahkan lebih dan itu semua terjadi lewat orang-orang baik di IZI di Rumah Singgah Pasien”, ungkap Mak Nyong.
Leave a Reply