Balikpapan – Hanya dengan anak semata wayangnya Sumarmi (43) asal Kalimantan Selatan ini menemani putranya untuk dirujuk ke salah satu RS di Kota Balikpapan. Sumarmi rela menempuh 6 jam perjalanan demi kesehatan putra semata wayangnya. Sumarmi pergi seorang diri karena suaminya telah tiada karena sakit diabetes dan komplikasi yang dialaminya. Awalnya Sumarmi tidak mengira sakit anaknya separah ini karena Bayu hanya sering mengeluh pusing dan tidak ada keluhan lain, namun Bayu ternyata mengalami tumor di kepala dan ada penumpukan cairan di kepalanya.
Sumarmi menceritakan kepada tim RSP IZI, “Modal nekat saja saya mencari rumah singgah yang dekat rumah sakit, Alhamdulillah direspon dengan cepat” Ujar Sumarmi. Rabu (22/05/24) Sumarmi menghubungi rumah singgah pasien setelah anaknya selesai masa pengobatan di rumah sakit.
Diceritakan awal mula kejadian dimana Bayu ketahuan sakit “Saat itu saya sedang bicara dengan Bayu, tapi tiba-tiba dia jatuh dan kepalanya terbentur lantai sampai keluar darah, hingga muntah-muntah setelah jatuh.” Tapi sakit yang dianggap biasa itu ternyata indikasi terdapat penumpukan cairan di kepala Bayu. “Saya sudah ga tau lagi mau seperti apa, saya masih trauma kepergian suami saya jika harus mengurus Bayu seorang diri” Ucap Sumarmi.
Ditengah keterbatasannya, Sumarmi selalu mengusahakan untuk bisa berbagi walaupun sedikit, “Modal Saya bismillah aja, alhamdulillah Allah kasih jalan selalu mba, banyak pertolongan dari Allah lewat banyak cara selama saya menemani Bayu. Walaupun di kondisi yang terbatas, saya selalu usahakan bersedekah.” Jelas Sumarmi.
Kini Bayu tinggal menunggu kontrolnya yang ke-2. Sembari menunggu kontrolnya Bayu juga disarankan untuk menjalani fisioterpi. Masih panjang perjalanan pengobatan Bayu, semoga Allah kuatkan dan berikan kemudahan untuknya. “Saya banyak bersyukur bisa tinggal di rumah singgah ini mba, jadi saya tidak kepikiran lagi untuk makan, untuk tinggal semua di support penuh terimakasih banyak” Syukur Sumarmi.
Leave a Reply