JAKARTA — Sering memang kita menemui emak-emak tangguh dalam menjalani kehidupan. Desakan kebutuhan dan demi masa depan anak-anak tercinta menjadi dorongan tersendiri. Meski terkadang awalnya hanya sekedar membantu sang suami mencari nafkah.
Subuh itu, Ibu Iyen (44 th) sedang sibuk merapikan buah melon, semangka, dan pepaya untuk dijual. Sehari-hari, ia menjajakan dagangan buahnya di atas trotoar jalan tak jauh dari pasar di pinggiran Jakarta Timur perbatasan dengan Depok.
Perempuan asal Brebes itu tampak bersemangat walau berjualan tidak begitu banyak buah. Hatinya tergerak membantu suami dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga dan biaya sekolah anak-anaknya di kampung. Keuntungan berjualan Rp 50-100 ribu dari berjualan per hari ia syukuri.
Biasanya Bu Iyen berjualan mulai pukul 05.00 hingga 11.00 siang. Atas kebaikan seorang pemilik toko, ia boleh berjualan di depannya. Bermodalkan 2 buah keranjang plastik ia menempatkan buah-buahan dagangannya. Ia tak mampu menyewa lapak di pasar yang harganya tak terjangkau.
“Ibu sudah berjualan selama 9 tahun. Awalnya bantu-bantu suami yang juga jualan biar ada lebih untuk anak-anak sekolah di kampung. Enak disini dekat pasar jadi lumayan rame,” ujar Ibu Iyen.
Meskipun hanya berjualan di trotoar jalan dengan modal sedikit, ia tetap optimis. Debu jalanan dan asap kendaraan bermotor sudah biasa dihadapi. Tak ada kata menyerah dalam dirinya, dia hanya ingin membantu meningkatkan pendapatan keluarga biar anak-anaknya sekolah yang benar.
Ketika jam menunjukan pukul 11.00 WIB, dia mulai merapikan buah-buahan dagangannya untuk pulang ke rumah. Rumah petakan kecil yang ia sewa bersama suami cukup menjadi tempat bernaung selama ini. Lokasinya tak jauh dari tempat ia berjualan, sekitar 3 KM.
Mudah-mudahan bantuan yang diterima Ibu Iyen dari para donatur IZI subuh ini bisa menjadi tambahan modal berjualan. Semoga anak-anaknya bisa terus merasakan pendidikan dari hasil jerih payah orangtua mereka.
Leave a Reply