Jakarta – Seorang bapak yang berusia 59 tahun, Noor, tetap tegar menjalani kehidupan sederhana bersama istri dan anaknya di rumah peninggalan orang tuanya di Jl. Haji Ismail RW 2. Dari tiga anaknya, dua sudah menikah, sementara anak ketiga sudah bekerja. Meski tidak selalu cukup, anak-anaknya rutin mengirim uang sebesar Rp500.000 setiap bulan untuk kebutuhan sehari-hari.
Kehidupan Noor jauh dari kemewahan. Sehari-hari, ia bekerja serabutan seperti membuat pompa air. Penghasilannya tidak menentu, kadang ada, seringkali tidak. Namun, ia tidak pernah mengeluh. Di mushola dekat rumahnya, Noor dipercaya sebagai humas dan marbot. Tugasnya mulai dari menyiapkan hingga membereskan mushola setiap kali ada pengajian, baik subuh, sore, maupun malam. Meski tak menerima gaji bulanan, Noor tetap ikhlas menjalankan tugasnya, hanya mengandalkan bayaran seikhlasnya dari jamaah dan tambahan uang saat ada acara PHBI.
Dedikasi dan keikhlasannya tidak hanya berhenti disitu, Noor juga kerap mencari donatur untuk berbagai kegiatan di mushola. Atas kesetiaannya melayani jamaah, kepercayaan dari warga sekitar telah lama ia dapatkan. Namun, tak jarang ia merasa lelah, terutama ketika jamaah yang dimintai bantuan datang terlambat atau bahkan tidak datang sama sekali, meninggalkan Noor bekerja sendiri hingga lelah. Dalam kesederhanaan, Noor tetap bersyukur karena kebutuhan hidupnya selalu tercukupi, ia tidak pernah merasa kekurangan. “Alhamdulillah, Allah selalu memberi rezeki yang tidak terduga-duga,” ujar Noor bahagia.
Kebahagiaan ini semakin bertambah ketika pada subuh (6/9/24), Bapak Noor menerima santunan dan sembako dari IZI dan para donatur. “Alhamdulillah sekali, subuh-subuh sudah dapat rezeki melimpah dari Allah. Terima kasih banyak IZI dan seluruh donatur atas rezekinya yang telah diberikan kepada saya. Uang santunan dan sembakonya sangat bermanfaat untuk saya dan keluarga. Semoga IZI dan donatur berkah dan sukses selalu. Aamiin,” tutur Noor dengan semangat dan bahagia.
Noor adalah teladan keteguhan hati dan ketulusan dalam menjalani hidup. Ditengah kesulitan, ia tetap tersenyum dan bersyukur, percaya bahwa rezeki akan datang dari arah yang tak terduga. Semoga bantuan ini menjadi awal dari kehidupan yang lebih baik bagi Noor dan keluarganya.
Leave a Reply