JAKARTA – Hari masih gelap, jalanan tampak masih agak lengang namun sesekali kendaraan lewat. Dari jauh tampak seorang pria paruh baya menyusuri jalan membawa karung di pundaknya.
Selepas subuh, Pak Junaidi sudah memulai aktifitasnya mencari botol dan kardus bekas menyusuri jalan. Biasanya kawasan Kramat Jati dan sekitarnya dijelajahi lelaki berusia 51 tahun ini.
Ia tinggal seorang diri di bilangan Cililitan, Jakarta Timur. Rumah kontrakan petak menjadi tempat bernaung setelah berpisah dengan istrinya 10 tahun lalu.
Biasanya setiap hari Pak Junaidi mencari botol dan kardus bekas menggunakan gerobak hingga pukul 2 siang. Terkecuali hari ini, saat berjumpa Tim IZI ia hanya membawa karung berukuran sedang.
Khusus Hari Jumat ia mencari botol dan kardus bekas hanya sampai pukul 10 saja. Setelah itu Pak Junaidi akan kembali ke kontrakan untuk mempersiapkan diri Sholat Jum’at.
“Jangan dunia saja yang dikejar, akhirat juga penting,” tutur Pak Junaidi sambil tersenyum tipis.
Hidup seorang diri dan bekerja untuk terus menyambung hidup di Ibukota tidaklah mudah bagi Pak Junaidi. Lelaki paruh baya asal Pelabuhan Ratu Sukabumi ini menuturkan curhatannya.
“Pendapatan dari mengumpulkan botol dan kardus bekas tidak menentu, terkadang ia hanya mendapat 20 ribu terkadang bisa 50 ribu,” ungkap Pak Junaidi dengan suara agak lirih.
Di akhir pertemuan, Tim IZI menyampaikan amanah dari para donatur Sedekah Subuh. Amanah yang dititipkan dikhususkan kepada para pencari nafkah di waktu subuh seperti Pak Junaidi.
Ia mengucapkan syukur Alhamdulillah atas paket dan uang yang diterima. Tak lupa ia sampaikan terimakasih banyak serta mendoakan semoga Alloh membalas kebaikan dan rizki yang berlipat untuk IZI dan para donatur.
Semoga bantuan dari para donatur melalui Sedekah Subuh dapat membantu menguatkan dan meringankan Pak Junaidi dan memberikan semangat untuk terus melanjutkan kehidupan.
Leave a Reply