Semarang (31/8/25) – Setelah kehilangan suami tercinta yang meninggal dunia pada tahun 2024 akibat tenggelam, Fitriana harus menghidupi kedua anaknya seorang diri. Anak pertamanya kini duduk di bangku kelas 5 SD, sedangkan anak keduanya yang berkebutuhan khusus bersekolah di Kelas 2 SLB. Meski hidup tak lagi mudah, Fitri memilih untuk bangkit. Setiap sore selepas salat Ashar, ia mendorong gerobaknya untuk berjualan jajanan seperti sempolan, pangsit, mie level, dan bakso kuah hingga malam hari, demi menafkahi keluarga kecilnya.
Berkat Lapak Berkah dari IZI Jawa Tengah ini, usaha beliau mendapat pendampingan, permodalan, dan pembinaan agar usahanya semakin berkembang. Selain itu, Tim IZI melakukan supervisi setiap bulannya memastikan jualan beliau tetap berjalan. Meski hanya berjualan kaki lima, usaha ini menjadi tumpuan utama ekonomi keluarga. Ia bahkan menerima pesanan khusus dan menjual frozen food lewat WhatsApp kepada pelanggan tetap.
Retno Widowati, Kepala Bidang Pendayagunaan dan Pendistribusian Zakat IZI Jawa Tengah menyampaikan, “Program Lapak Berkah ini bukan hanya tentang modal usaha, tapi tentang memberi ruang bagi para ibu tangguh seperti Bu Fitri untuk bangkit dan mandiri. Semangat beliau luar biasa, dan ini adalah bukti bahwa kebaikan yang kita salurkan benar-benar sampai pada yang membutuhkan.” Ujar Retno.
IZI Jawa Tengah juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPKP Jawa Tengah yang telah menjadi donatur dalam program ini. “Kami sangat mengapresiasi kepedulian BPKP Jawa Tengah yang telah menyalurkan zakatnya melalui IZI. Dukungan ini menjadi energi baru bagi penerima manfaat seperti Bu Fitri untuk terus melangkah maju. Semoga sinergi kebaikan ini terus berlanjut dan membawa keberkahan untuk semua pihak,” tutup Retno.
Melalui program Lapak Berkah, zakat dari para muzakki tidak hanya memberikan bantuan sesaat, tetapi juga menjadi bekal keterampilan, semangat, dan kemandirian jangka Panjang bagi para pelaku usaha.
Leave a Reply