Serang – Asila Putri, atau yang akrab disapa Sila, adalah seorang gadis kecil berusia 7 tahun yang harus menunda momen pertamanya masuk Sekolah Dasar karena tengah menjalani perawatan mata akibat infeksi.
Infeksi tersebut bermula sekitar sebulan yang lalu, saat secara tidak sengaja matanya tertusuk oleh tangannya sendiri. Awalnya hanya terlihat kemerahan, namun kondisinya memburuk dengan munculnya pembengkakan dan kepekaan terhadap cahaya, hingga Sila harus mengenakan kacamata hitam untuk mengurangi rasa sakit.
Orangtua Sila, Adang dan Ani, telah membawa anak mereka ke rumah sakit terdekat. Namun, karena keterbatasan fasilitas, Sila dirujuk ke Rumah Sakit Mata Achmad Wardi di Kota Serang. Mengingat jarak antara tempat tinggal mereka di Kp. Berebes, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang ke rumah sakit rujukan cukup jauh (sekitar tiga jam perjalanan), keluarga ini akhirnya memutuskan untuk menginap di Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI Banten.
Sebagai seorang pedagang kerupuk keliling, penghasilan Adang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama karena mereka memiliki dua anak yang masih bersekolah. Biaya transportasi dan makan selama pengobatan menjadi beban tambahan. Kehadiran Rumah Singgah Pasien sangat membantu, karena memberikan fasilitas gratis seperti antar jemput ke rumah sakit dengan ambulans, tempat tinggal yang aman dan nyaman, serta makanan tiga kali sehari semuanya gratis bersumber dari zakat, infaq, dan sedekah dari para donatur.
“Saya sempat bingung, karena uang untuk ongkos pulang saja sudah tidak cukup, apalagi makan selama pengobatan. Alhamdulillah, setelah dokter menyarankan ke RSP, kami merasa sangat terbantu. Terima kasih kepada semua pihak yang telah menolong kami. Semoga Allah memberikan kelancaran rezeki, keberkahan, dan kemudahan urusan bagi para donatur. Aamiin,” tutur Ani dengan penuh syukur.
Leave a Reply