Kalau kita punya premi asuransi, mustinya kita berani bersedekah lebih besar dari nilai premi tersebut. Kok gitu? Coba simak pembahasannya hingga tuntas.
Tahukah bahwa Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam amat takut jika menunda bersedekah ketika ada harta di rumahnya? Bisa jadi inilah salah satu resep kesehatan Rasulullah yang amat prima, beliau hampir tidak pernah sakit keras seumur hidupnya.
Dari ‘Uqbah bin Harits radiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Saya pernah shalat Ashar di belakang Nabi shalallaahu ‘alaihi wassalam, di Madinah Munawwarah. Setelah salam, beliau berdiri dan berjalan dengan cepat melewati bahu orang-orang, kemudian beliau masuk ke rumah salah seorang istri beliau, sehingga orang-orang terkejut melihat perilaku beliau shalallaahu ‘alaihi wassalam.
Ketika Rasulullah keluar, beliau merasakan bahwa orang-orang merasa heran atas perilakunya, lalu beliau bersabda, ‘Aku teringat sekeping emas yang tertinggal di rumahku. Aku tidak suka kalau ajalku tiba nanti, emas tersebut masih ada padaku sehingga menjadi penghalang bagiku ketika aku ditanya pada hari Hisab nanti. Oleh karena itu, aku memerintahkan agar emas itu segera dibagi-bagikan.” (HR. Bukhari)
Mungkin terbalik dengan sebagian besar orang yang suka menunda-nunda sedekah. Mereka baru bersedekah ketika sakit, baru bersedekah ketika kecurian, baru bersedekah ketika mengalami kecelakaan. Aneh, padahal jika tidak menunda sedekahnya tersebut, in syaa Allah mereka akan terhindar dari penyakit, kecurian dan kecelakaan yang seharusnya dialami. Mengapa demikian?
Karena salah satu manfaat sedekah adalah menolak bala bencana, inilah manfaat dahsyat yang Allah dan RasulNya beritahukan agar kita tidak menjadi kikir dan hobi menunda sedekah. Tapi lucunya, banyak orang yang tahu rahasia ini pun… tetap berat mengeluarkan sedekah.
RASULULLAH Shallahu ‘alaihi Wassallam bersabda: “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” (HR. Imam Baihaqi)
Masih saja banyak orang yang punya harta namun susah sekali keluar sedekahnya atau kalaupun keluar, dalam jumlah sedikit, tidak mencapai 10% harta yang dimilikinya. Padahal sedekah jauh lebih menguntungkan dari premi asuransi manapun:
“Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (HR Thabrani)
Dengan bersedekah, bencana dan penyakit in syaa Allah tidak jadi menimpa kita, sedangkan dengan membayar asuransi, kita diharuskan celaka dulu untuk mendapat uang pertanggungan, itupun klaimnya cukup berbelit. Aneh sekali banyak yang mudah bayar premi daripada sedekah.
Kalau kita punya premi asuransi, beranilah untuk menyamakan jumlah sedekah kita minimal setara dengan jumlah premi tersebut, karena sedekah adalah asuransi dari Allah yang bahkan tak perlu klaim, begitu kita keluarkan sedekah… secara otomatis bala bencana dan penyakit akan menjauh. In syaa Allah. (SH)
Leave a Reply