JAWA TIMUR – Agit Fazdkur Rohman, anak berusia 10 tahun asal Desa Jatirejo, Kasreman, Jawa Timur ini menderita kanker otak ketika usianya menginjak 9 tahun. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Jumadi (44 thn) dan Siti Asiyah (48 thn).
Tepatnya di bulan November 2018, Agit jatuh tersungkur, kepalanya terbentur hingga ia tidak sadarkan diri. Jumadi dan Asiyah pun selaku orang tua panik, sebab sejak putra tercintanya jatuh, ia tidak lagi seaktif seperti sebelumnya.
“Anak saya tidak bisa bergerak sama sekali, Bu,” ucap Jumadi. Terhitung sudah setahun lebih, orang-orang tercinta pun tidak lagi melihat senyuman Agit. Keceriaan Agit sirna seiringan kanker otak menyerang sarafnya. Kini ia hanya bisa berbaring di tempat tidurnya.
Ketika tim IZI menyambangi kediamannya, terlihat Agit begitu kesusahan untuk bergerak, bahkan untuk menatap wajah orang tuanya saja tidak bisa. Ia juga tidak bisa berbicara, segala kebutuhannya dicukupi oleh orang tuanya, termasuk mandi dan cuci kakus (MCK).
“Agit sejak awal tahun 2019 dirawat di RS Dr. Soetomo, sejak saat itu pula saya tinggal di Rumah Singgah Pasien (RSP),” kata sang ibu.
Selama pengobatan, Jumadi telah menjual satu buah motor dan sebuah kios di pasar. Total penjualan diperkirakan Rp. 35 juta. Dana itu digunakan untuk membeli obat diluar BPJS dan perawatan Agit di luar BPJS.
Hingga September 2019, tim dokter tidak sanggup lagi mengobati setelah sekian kali dilakukan operasi. Dokter menyarankan untuk dipulangkan saja dan di rawat di rumah.
Kunjungan tim IZI ke rumah Agit ini selain untuk memberikan bantuan, juga untuk mengantar Agit yang sudah diminta dokter untuk dirawat di rumahnya. Dalam kesempatan ini, tim IZI perwakilan Jatim juga memberikan bantuan biaya pengobatan untuk Agit.
“Alamdulillah, kami di antar sampai rumah. Bantuan ini akan kami gunakan untuk membeli susu, pampers, dan obat non BPJS,” ucapnya melepas tim IZI ke Surabaya. (Susi/ IZI Jatim/ Editor: Fajri).
Leave a Reply