JAKARTA – Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) yang berlokasi di Jl. Salemba I No.12, RT.4/RW.6, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat mendapat kunjungan dari Tim Badan Anggaran dan gabungan Komisi IV DPRD Gorontalo dalam rangka studi banding terhadap manajemen dan operasional dari Rumah Singgah Pasien IZI pada Kamis (09/12/2021).
Dr. Drs. Paris R.A. Jusuf, S.Sos.I, M.Si selaku Ketua Badan Anggaran menyampaikan “kami senang dan bangga karena rencana untuk berkunjung ke Rumah Singgah Pasien IZI ini memang sudah sejak lama kami dambakan, Alhamdulillah hari ini dapat terwujud, saya lihat dari namanya juga bagus yaitu Inisiatif Zakat Indonesia” ujarnya.
“Kami ingin mempelajari tentang bagaimana pengelolaan daripada Rumah Singgah Pasien IZI ini, bagaimana keterkaitannya dengan berbagai pihak, kemudian dengan siapa berkoordinasi dan bersinergitas, karena pada saat ini pemerintah Gorontalo juga sudah memiliki 3 buah Rumah Singgah Pasien di beberapa titik baik di Provinsi Gorontalo maupun diluar Provinsi Gorontalo namun untuk manajemen dan operasionalnya masih dalam proses pengembangan” ujarnya.
Beliau juga mengaku tertarik karena Rumah Singgah Pasien yang dimiliki oleh IZI ini murni dikelola oleh swasta melalui dana zakat, infak dan sedekah baik individu maupun perusahaan, serta berkembang dari tahun ke tahun.
Wildhan Dewayana kemudian bercerita bahwa Rumah Singgah Pasien IZI ini adalah salah satu bagian dari aktivitas program yang dikelola oleh Lembaga Amil Zakat Inisiatif Zakat Indonesia yang berawal pada tahun 2016.
“Kita melihat di rumah sakit – rumah sakit rujukan bahwa banyak sekali pasien yang tidur dimana-mana, tidak mendapatkan asupan makanan yang cukup, tempat istirahat yang cukup, dimana mereka datang dari luar kota seluruh penjuru Indonesia ke Jakarta atau ke rumah sakit rujukan harus menjual barang-barang berharganya ketika para pasien-pasien ini tiba di Jakarta mereka perlu memikirkan tinggal dimana, makannya bagaimana, ditambah mereka datang ke Jakarta dengan kondisi mental yang down , mereka butuh bimbingan mental, spiritual, motivasi dan seterusnya, dari situlah kita menggagas pendirian rumah singgah pasien yang pertama disini di Salemba” ujarnya.
Adapun fasilitas gratis yang diberikan yaitu makanan, tempat tinggal, ambulance untuk pasien pulang pergi kontrol ke rumah sakit rujukan, dan ada juga pelatihan keterampilan kerajinan tangan serta bimbingan mental spiritual.
“Jika ada pasien yang ingin masuk silahkan bisa langsung menuju Rumah Singgah Pasien kami di 15 titik di seluruh Indonesia, sepanjang tempatnya masih kosong tersedia kemudian memenuhi persyaratan yaitu dhuafa dan tidak punya penyakit menular, seberat apapun sakitnya selama apapun perawatan dan pengobatannya di rumah sakit rujukan silahkan datang dan akan dilayani oleh petugasnya” tambahnya.
Leave a Reply