Seorang wanita yang lisannya bersih, tidak tercemar kata-kata kotor, makian, umpatan, ghibah, adu domba, dan sejenisnya, in syaa Allah akan lebih bisa menciptakan rumah tangga yang seperti surga. Sebaliknya, wanita yang hobi mengotori lisannya dengan perkataan buruk berpotensi menciptakan rumah tangga seperti neraka.
Bayangkan saja… seorang istri tidak hanya akan berhubungan dengan suaminya, melainkan juga menjalin kontak dengan mertua, ipar, juga tetangganya. Jika ia sering menggunakan kata-kata kasar, tentu potensi konflik jadi besar.
Apalagi ketika berkonflik dengan suami sendiri, istri yang lisannya kotor sudah pasti akan menyakiti hati suaminya dengan perkataan yang merendahkan, menghinakan, atau kata-kata kasar.
Oleh sebab itu, pilihlah seorang wanita yang kata-katanya terjaga. Bukan termasuk wanita yang suka mengejek, menghina, menggosip, mengeluh dengan kata-katanya.
Bisa dengan cara mengujinya, bertanya pada orang terdekat, atau membaca statusnya di sosial media. Seorang wanita yang kata-katanya buruk biasanya bisa terlihat dari postingan status atau komentar negatif di sosial medianya. Misalnya ia pernah bersumpah serapah atau membeberkan keluhan di statusnya.
Jika tidak ingin hidup menderita karena istri berlisan kotor seperti ini, sebaiknya selektif memilih bukan sekadar wajah dan pencitraannya saja. Banyak juga wanita dengan hijab lebar yang ternyata akhlaknya belum sebagus penampilannya. Maka jangan menjudge terlebih dahulu bahwa semua muslimah pasti akhlaknya terjamin baik.
Pikirkanlah bahwa wanita yang akan engkau persunting merupakan calon ibu dari anak-anakmu kelak, sungguh bencana mengerikan jika lisan seorang ibu tercemar dengan kata-kata buruk. Betapa banyak anak yang menjadi korban kejelekan lisan ibunya sendiri yang dengan mudah menyumpahinya karena tidak sabaran misalnya.
“Dasar kamu anak bandel! Anak durhaka! Kerjanya menyusahkan Ibu dan Bapak terus…”
Bukankah lisan seorang Ibu bisa menjadi doa bagi putra-putrinya?
“Janganlah Engkau mendoakan keburukan untuk dirimu sendiri. Janganlah Engkaumendoakan keburukan kepada anak-anakmu. Jangalah engkau mendoakan keburukan pada harta-hartamu. Agar (doa tersebut) tidak bertepatan dengan saat-saat di mana Allah memberikan dan mengabulkan doa dan permintaan kalian.” (HR. Muslim no. 3009).
Memilih istri dengan lisan bersih tentu bukan perkara mudah di zaman yang sudah bisa menggaungkan kata-kata kasar, kotor, dan penuh bulian saat ini. Akan tetapi, jika kita meniatkannya dan berdoa dengan sungguh-sungguh, in syaa Allah kita akan mendapat bantuan Allah untuk menemukan istri yang lisannya terjaga. Aamiin. (SH)
Leave a Reply