“Maukah kuberitahu pada kalian siapakah ahli surga itu? Mereka itu adalah setiap orang yang lemah dan dianggap lemah oleh para manusia, tetapi jika ia bersumpah atas nama Allah, pastilah Allah mengabulkan apa yang disumpahkannya. Maukah kuberitahu pada kalian siapakah ahli neraka itu? Mereka itu adalah setiap orang yang keras, kikir dan gemar mengumpulkan harta lagi sombong” (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853)
Dari beberapa sosial eksperimen yang dilakukan, kita bisa terkejut mendapati bahwa kebanyakan orang berada justru pelit alias tidak mudah mengeluarkan harta mereka se-sen pun untuk orang lain.
Sebaliknya, orang-orang yang homeless, fakir, miskin, dan bahkan hanya memiliki 1-2 potong roti untuk di makan, justru bisa sangat mudah menyumbangkan uangnya yang hanya sedikit untuk orang lain. Mengapa hal ironis seperti ini bisa terjadi?
Ada beberapa alasan mengapa orang miskin bisa lebih dermawan daripada orang kaya:
- Orang kaya terlalu perhitungan dengan hartanya dan cenderung curiga orang lain ingin mengambil hartanya
Ketika ada yang meminta-minta, orang kaya kebanyakan akan perhitungan: Jangan-jangan peminta-minta ini adalah seorang pembohong, jangan-jangan dia meminta hanya untuk membeli minuman keras atau hal buruk lainnya, saya tak mau rugi memberikan seribu Rupiah saya untuk pembohong.
- Orang miskin tahu rasanya sakit, lapar, dan terabaikan
Sehingga mereka mudah tersentuh ketika ada orang yang sakit, lapar, dan meminta pertolongan mereka, tanpa pikir panjang biasanya akan mereka bantu sebisanya. Beda dengan orang kaya yang justru angkuh merasa semua orang berminat terhadap hartanya dan mau menipunya.
- Orang miskin tahu benar dirinya tidak memiliki apa-apa, semua dari Allah
Banyak orang miskin yang dermawan karena ia paham semua miliknya dari Allah, mereka pun paham bahwa dengan memberi dan membantu orang lain, sama saja memberi dan membantu untuk diri sendiri.
- Orang kaya merasa semua hartanya adalah berkat kerja kerasnya, tidak ada hubungannya dengan Allah
Tidak sedikit orang kaya yang kikir karena ia merasa semua miliknya hasil kerja kerasnya sendiri, sehingga ia tidak mau dirugikan oleh orang lain yang seenaknya tinggal meminta-minta saja pada dirinya. “Enak saja minta-minta sedekah, saya susah payah mengumpulkan uang untuk membeli rumah dan mobil, dasar pemalas!” Ada yang berpikiran se-arogan itu.
- Orang miskin lebih mudah ikhlas karena nothing to lose
Dikarenakan terbiasa tidak punya apa-apa, orang miskin biasanya lebih mudah ikhlas sehingga gampang memberi pada orang yang meminta bantuannya. Beda dengan orang kaya yang sudah terbiasa dilayani oleh semua orang, ia merasa kalau kehilangan uang… ia akan kehilangan kekuasaannya atas orang lain.
“Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan sebab orang-orang lemah mereka di antara mereka, yaitu dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka” (HR. An Nasai no. 3178)
IZI-ers, jangan sampai kita kalah dengan orang-orang lemah, miskin, yang justru memiliki hati dermawan dan lapang dada untuk berbagi. (SH)
Leave a Reply