JAWA TENGAH – Isaura, anak pejuang kanker leukimia yang sekarang berusia 4 tahun. Isaura adalah pasien termuda di RSP IZI Jawa Tengah yang berasal dari Tegal. Isaura terdiagnosa leukimia di bulan Mei 2021, satu bulan sebelum dia berulang tahun.
Perjuangan Isaura melawan leukimia berawal saat masih 3 tahun, ia mengalami mimisan tidak biasa, darah mimisan yang keluar banyak dan durasinya lebih dari 3 jam tanpa henti, membuatnya dibawa ke puskesmas terdekat.
Tak berselang lama, Isaura mimisan lagi disertai dengan muntah darah dan juga demam tinggi. Awalnya saat Isaura dibawa ke puskemas, dia mengira DBD atau anemia. Namun, dokter merasa janggal, akhirnya Isaura dirujuk ke RSUD yang kemudian dirujuk lagi ke RSUP Dr. Kariadi untuk tes lab darah secara detail. Dan hasilnya pun keluar, Isaura dinyatakan mengalami leukimia. Setelahnya, dokter onkologi anak meminta Isaura menjalani kemoterapi kurang lebih sebanyak 102 kali.
Belum memulai kemoterapi, Isaura dan bundanya, Ibu Dessy (38), dinyatakan positif covid. Maka mereka harus melakukan isolasi terlebih dahulu selama 14 hari. Pasca sembuh dari covid, Isaura mulai melakukan kemoterapi. Selama kemo itulah, Isaura harus sering terbiasa dengan jarum suntik dan berbagai alat medis lainnya.
Namun, terkadang jadwal kemo tertunda bila kondisi Isaura drop, biasanya karena Hb dan trombosit sangat rendah, maka Isaura harus diisolasi dan menerima transfusi darah. Transfusi darah pun juga tidak mudah, karena stok darah sangat terbatas dan sedikit, maka Isaura dan keluarga harus mencari banyak pendonor, yang mana sekali transfusi butuh lebih dari 20 kantong darah.
Selain kemo, Isaura juga harus melakukan tindakan BMP (Bone Marrow Puncture) atau sederhananya pengambilan sampel isi sumsum tulang, dan karena tindakan BMP dan kemoterapi tersebut Isaura pernah tidak bisa berjalan dan sempat tidak bisa mengeluarkan suara sama sekali.
“Dari awal Isaura leukimia saya syok mba. Berobat ke Semarang pun kali pertama saya dan Isaura pergi luar kota. Saya sempat bingung akan tinggal dimana saat Isaura bisa keluar dari RS. Alhamdulillah, dapat informasi tentang RSP IZI, dan kini, saya tinggal bersama Isaura di RSP. Terima kasih RSP IZI”, cerita Ibu Dessy, Ibunda Isaura.
Isaura adalah anak yang aktif, selalu ceria dan cerdas. Namun, selama pengobatan di RSUP Dr. Kariadi, dia hanya diam saja, dia juga tidak pernah mengeluh sedikitpun pada bundanya. Sesekali dia menangis saat ditusuk jarum infus., dan kini selama tinggal di RSP IZI, Isaura kembali ceria dan aktif seperti dulu.
“Sakitnya pergi, sembuhnya dateng”. Kalimat sederhana namun bermakna. Kalimat yang sering diucapkan Isaura dan banyak orang yang mendengar mengamininya sebagai do’a agar Isaura segera sembuh.
Insya Allah IZI bersama Doantur akan senantiasa bergotong – royong melalui zakat, infak dan shodaqoh
(Annisa Cahyaningtyas)
Leave a Reply