Sulawesi Selatan – Meski berbeda agama, tak menjadi halangan bagi seorang nenek untuk merawat cucunya yang beragama islam, sekaligus santri TPQ Karomba binaan Da’i YBM PLN-IZI Sulsel.
Farsya, cucu kesayangannya dirawat sejak kedua orang tuanya merantau ke kota Makassar untuk memenuhi kehidupan sehari-hari keluarga. Meski berbeda agama, sang nenek menunjukkan toleransi yang kuat akan kepercayaan sang cucu yang saat ini giat mengaji di TPQ binaan Da’i YBM PLN-IZI, Desa Sali-sali, Kabupaten Pinrang.
Da’i YBM PLN-IZI, Ustad Ahmad menjelaskan, Farsya salah satu santri yang semangat belajar mengaji. Dia selalu hadir di masjid maupun madrasah.
“Infonya justru sang nenek yang menyusuh Farsya untuk rajin sholat, mengaji dan lainnya,” ujar Ustad Ahmad, Jumat (6/10/2023).
Menurut sang nenek semua agama mengajarkan kebaikan oleh karenanya ia tidak pernah melarang cucunya untuk sholat dan mengaji.
“Saya selalu menjaga kehalalan makanan cucu saya. Saya tidak mau memberi makan cucu saya sesuatu yang haram dalam agama Islam,” terang sang nenek.
Farsya pun pernah mengungkapkan keinginan dan doanya agar kelak sang nenek mendapat hidayah dan bisa memeluk agama Islam.
Leave a Reply