Kalimantan Timur – Hati siapa yang tak luluh melihat perjuangan seorang ibu dalam merawat buah hatinya yang sedang berjuang melawan penyakit. Itulah yang dirasakan Ibu Nurhayati, seorang ibu tangguh asal Muara Samu, Tanah Grogot, Kabupaten Paser, yang kini berjuang demi kesembuhan putri semata wayangnya, Azalia. Sejak usia dua bulan, Azalia mulai menunjukkan gejala yang tak biasa hingga akhirnya didiagnosis mengidap hidrosefalus, yaitu penumpukan cairan di rongga otak yang menyebabkan ukuran kepala membesar.
Padahal, saat lahir Azalia ddalam keadaan sehat dan normal. Namun, beberapa minggu kemudian, Bu Nurhayati menyadari perubahan pada kepala anaknya yang tampak membesar dan sering membuatnya rewel. Kekhawatiran itu membawa mereka menjalani serangkaian pemeriksaan medis hingga akhirnya dokter memastikan bahwa Azalia menderita hidrosefalus, kondisi yang membutuhkan penanganan intensif dan jangka panjang.

Delapan bulan terakhir menjadi masa penuh perjuangan bagi ibu dan anak ini. Azalia telah menjalani dua kali operasi besar untuk pemasangan alat VP Shunt yang berfungsi mengalirkan cairan berlebih dari kepalanya agar tekanan di otak berkurang. Setiap tahap pengobatan menuntut keteguhan hati dan kesabaran besar, apalagi dengan kondisi ekonomi keluarga yang terbatas.
Tantangan lain datang dari jarak tempat tinggal mereka yang jauh dari fasilitas kesehatan memadai di Paser. Untuk kontrol dan tindakan lanjutan, Bu Nurhayati harus menempuh perjalanan panjang menuju rumah sakit besar di Balikpapan. Kondisi ini tentu menyulitkan, terutama bagi seorang ibu yang harus menjaga anaknya yang masih bayi dan memerlukan perawatan khusus setiap saat.
Beruntung, kini Bu Nurhayati dan Azalia dapat tinggal sementara di Rumah Singgah Pasien IZI Kalimantan Timur. “Alhamdulillah kami bisa tinggal dengan nyaman di sini, Mbak. Saya merasa sangat bersyukur bisa menunggu masa kontrol anak saya dengan tenang,” tutur Bu Nurhayati. Kehadiran rumah singgah menjadi ruang aman dan nyaman bagi para pasien dhuafa yang sedang berobat jauh dari kampung halaman.
Melalui kisah perjuangan kecil Azalia, IZI terus berkomitmen menghadirkan kemudahan bagi masyarakat prasejahtera dalam menjalani pengobatan. Semoga Azalia tumbuh menjadi anak yang kuat dan sehat, serta setiap kebaikan yang tersalurkan melalui program Rumah Singgah Pasien IZI menjadi amal jariyah bagi para donatur dan dermawan yang terus peduli.
Leave a Reply