Depok – Pada hari ini telah dilaksanakan vaksin hepatisis B kepada seluruh pegawai Klinik Hemodialisa IZI. Vaksin ini sangat dibutuhkan karena mayoritas pasien cuci darah terinfeksi penyakit hepatitis B, termasuk pasien yang menjalani cuci darah di Klinik Hemodialisa IZI. Diharapkan dengan vaksin ini seluruh pegawai Klinik Hemodialisa IZI akan terjaga imunitasnya dan aman dari penyakit hepatitis B ini, ungkap dr.Deny Firmansyah kepala Klinik Utama Rawat Jalan (KURJ) Hemodialisa IZI.

Hepatitis merupakan peradangan hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk virus (A, B, C, D dan E), alkohol, obat-obatan ataupun masalah autoimun. Terkhusus pada hepatitis B dan C, dapat menjadi infeksi kronis yang berbahaya serta menyebabkan kerusakan hati yang permanen. Hepatitis merupakan kelompok penyakit hati yang dapat berakibat serius bahkan fatal bila tidak diobati. Akan tetapi, terdapat satu upaya yang sangat efektif untuk melindungi diri dari infeksi hepatitis, yaitu vaksinasi. Sehingga dirasa perlu untuk membahas tentang vaksinasi hepatitis.

Vaksin hepatitis merupakan cara yang sangat efektif dalam mencegah infeksi hepatitis A dan hepatitis B. Vaksin tersebut diciptakan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan perlindungan terhadap virus hepatitis tanpa harus terinfeksi oleh virus tersebut. Perawat yang bekerja di unit hemodialisis (cuci darah) diharuskan untuk vaksinasi hepatitis B karena mereka memiliki risiko tinggi terpapar virus hepatitis B (HBV)
Berikut beberapa alasan utamanya:
- Risiko Paparan Darah Pasien Tinggi
Hemodialisis melibatkan kontak langsung dengan darah pasien. Prosedur ini melibatkan penggunaan jarum besar dan alat-alat medis yang bisa saja tercemar darah. Jika perawat tertusuk jarum atau terkena cipratan darah, risiko tertular HBV menjadi sangat tinggi.
- Hepatitis B Menular Melalui Darah
HBV adalah virus yang sangat menular, bahkan lebih menular daripada HIV. Virus ini bisa bertahan lama di permukaan benda dan masih bisa menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, vaksinasi adalah perlindungan utama.
- Perlindungan Diri dan Pasien
Dengan divaksinasi, perawat tidak hanya melindungi dirinya sendiri, tetapi juga mencegah kemungkinan menularkan virus ke pasien lain, terutama pasien cuci darah yang sistem kekebalannya biasanya sudah lemah.
- Standar Keselamatan dan Protokol Kesehatan
Menurut protokol kesehatan nasional dan internasional (seperti dari WHO dan CDC), tenaga kesehatan yang berisiko terpapar darah harus divaksin hepatitis B. Ini menjadi bagian dari standar keselamatan kerja di fasilitas kesehatan.
- Mencegah Absensi dan Biaya Pengobatan
Jika seorang perawat terinfeksi HBV, bukan hanya membahayakan dirinya dan pasien, tapi juga bisa menyebabkan absensi kerja panjang dan pengeluaran besar untuk pengobatan yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin.
Leave a Reply