Sumatera Utara – Bunga Cantika berusia 13 tahun berasal dari daerah Rantau Prapata, anak kedua dari Bapak Anto Ginting dan Ibu Darniatik) menderita Atresia Ani yang dikenal dengan tidak punya lubang anus.
Bunga Cantika harus dirujuk dan menjalani operasi pembuatan stoma, atau saluran pembuangan sementara di perut sebelah kiri pada tahun 2010 saat bunga di usia 3 hari di Operasi di RS. Adam Malik. Gagal pembuatan lubang anus saat bunga usia 1 tahun, penyambungan kembali di tahun 2014, ternyata tidak hanya itu bunga sejak lahir mengalami katarak, tahun 2020 bunga menjalani operasi katarak.
Kendala kemudian datang. Kedua orangtua Bunga Cantika harus membeli kantong kolostomi untuk menampung buang air besar. Setiap harinya, paling tidak ia harus membeli dua kantong kolostomi dengan harga Rp65 ribu untuk satu kantongnya.
“Sebagai pekerja serabutan yaitu buruh, dengan rata-rata penghasilan hanya satu juta sampai 1,5 juta rupiah sedangkan ibunya sebagai tukang pijat, apalagi kadang tidak ada pekerjaan” ucap Darniatik, Ibu Bunga. Oleh karena harga kantong kolostomi yang mahal, membuat pasangan suami istri ini harus menggunakan kantong plastik guna menggantikan kantong kolostomi untuk pembuangan kotoran sementara dan dibalut menggunakan serbet atau kain yang sudah tidak digunakan lagi, Selain menderita Atresia, bunga juga mengalami 2 bulan terakhir ini tertelan guli saat sedang bermain dengan adik nya , sehingga menghambat pembuangan air besarnya. “Saya sedih tapi insyaAllah saya menerima dan menjalaninya karena itu (penyakit) datang dari Allah,” ucap ibu Bunga.
Jadwal operasi sudah ditentukan oleh dokter 2023 bulan Februari yang lalu bunga menjalani penutupan dikarenakan saat inilah kondisi Bunga baru stabil dan kedua orang tuanya baru memberanikan diri untuk bawa Bunga kembali ke rumah sakit.
Untuk biaya pengobatan bunga sudah ditanggung BPJS. Namun untuk biaya kehidupan sehari-hari saat menjalani rawat jalan di RS Adam Malik kadang harus berhutang kepada saudara dan tetangga kampungnya. Dengan adanya Rumah Singgah Pasien (RSP) YBM PLN – IZI Sumut , Ibu Siti Darniatik merasa terbantu dan tak lupa mengucapkan terima kasihnya kepada RSP IZI dan YBM PLN yang sudah mengizinkan keluarganya untuk singgah selama proses pengobatan di RS Adam Malik Medan.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa tinggal di RSP IZI dan YBM PLN, banyak yang sudah saya rasakan manfaatnya. Terimakasih, hanya Allah yang bisa membalas,” tambahnya. (Raihan/Sumut)
Leave a Reply