Daging kambing sering kali jadi kambing hitam penyebab tekanan darah tinggi. Banyak orang menghindarinya karena dianggap lebih “panas” dibanding daging lain. Tapi, benarkah daging kambing bisa bikin hipertensi? Atau ini cuma mitos yang keliru?
Faktanya, daging kambing tidak otomatis menyebabkan darah tinggi. Dalam 100 gram daging kambing, kandungan lemak jenuhnya justru lebih rendah dibanding daging sapi. Artinya, kalau dikonsumsi dalam jumlah wajar dan diolah dengan benar, daging kambing tidak berbahaya untuk tekanan darah.
1. Kandungan Gizi Daging Kambing
Daging kambing mengandung protein tinggi, zat besi, zinc, dan vitamin B12. Nutrisi ini penting untuk menjaga kekebalan tubuh, membantu pembentukan sel darah merah, serta menjaga energi tetap stabil. Selain itu, kandungan lemak jenuh dalam daging kambing hanya sekitar 2–3 gram per 100 gram—lebih rendah dari daging sapi yang bisa mencapai 4–5 gram.
2. Kenapa Daging Kambing Sering Dianggap Penyebab Hipertensi?
Masalahnya bukan pada dagingnya, tapi cara memasaknya. Daging kambing sering diolah menjadi gulai, sate dengan lemak tebal, atau tongseng bersantan—semuanya tinggi lemak dan sodium. Inilah yang sebenarnya berisiko menaikkan tekanan darah, terutama jika dikonsumsi berlebihan.
3. Tips Konsumsi Daging Kambing agar Tetap Sehat
– Pilih bagian tanpa lemak seperti daging has dalam atau paha belakang.
– Hindari mengolah dengan santan berlebihan atau terlalu banyak garam dan penyedap.
– Pilih metode masak yang lebih sehat seperti dipanggang, direbus, atau ditumis dengan sedikit minyak.
– Batasi porsi, cukup 1–2 kali seminggu dan seukuran telapak tangan.
4. Siapa yang Harus Waspada?
Meski tidak berbahaya bagi semua orang, penderita hipertensi kronis, kolesterol tinggi, atau masalah jantung tetap perlu hati-hati. Konsultasikan dulu ke dokter sebelum rutin mengonsumsi daging kambing.
Jadi, tidak perlu takut makan daging kambing. Yang penting adalah bagaimana cara memasaknya dan seberapa banyak kamu mengonsumsinya. Nikmati daging kambing dengan bijak, dan tetap jaga pola makan seimbang setiap hari.
Ayu L Mukhlis
Leave a Reply