D.I. Yogyakarta – Rutin menjalani tindakan cuci darah adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pak Heri setelah di diagnosa menderita sakit gagal ginjal oleh dokter beberapa bulan yang lalu. Pria yang berusia 38 tahun ini harus mendatangi PMI Provinsi DIY sebanyak 2 kali dalam seminggu, yakni pada hari Selasa dan Jum’at.
Namun semangat untuk sembuh selalu nampak dari kegigihan beliau selama proses pengobatan berlangsung.
Pasien yang didampingi oleh ibunya ini mengalami sakit setelah sebelumnya merantau ke luar Jawa dan kembali dengan kondisi yang tidak baik. Mengira hal tersebut hanyalah sakit biasa, Pak Heri tidak menanggapi gejala-gejala yang datang dengan serius. Pria yang beralamatkan di Padukuhan Nyemani, Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, D.I.Y tinggal berdua dengan ibu di rumah.
Kondisi keterbatasan kendaraan dengan medan yang cukup terjal dan waktu yang cukup lama dalam menempuh perjalanan dari rumah ke PMI dan kontrol ke RSUP Dr. Sardjito membuat Pak Heri dan ibu mengambil keputusan untuk mencari tempat tinggal yang jaraknya tidak jauh dari kedua tempat beliau menjalani pengobatan tersebut.
Atas bantuan pemerintah setempat yang mengetahui keberadaan Rumah Singgah Pasien IZI, Pak Heri dan ibu bisa melanjutkan proses pengobatan dengan tenang tanpa harus berfikir terkait kendaraan, tempat tinggal, makan dan biaya dari semua proses tersebut.
Dalam keberjalaan proses cuci darah, kondisi Pak Heri semakin menunjukkan progres yang baik. Keseriusan beliau yang didampingi ibu dalam berobat, membuat kondisi Pak Heri yang awalnya hanya bisa terbaring lemah dengan selang yang terpasang di leher, sekarang tidak lagi beliau rasakan.
Selang yang terpasang telah dilepas, menandakan perkembangan dari cuci darah yang telah beliau jalani serta menjadi penyemangat agar bisa kembali pulih dengan maksimal sehingga dapat beraktivitas dengan baik. Oleh ibu Pak Heri, beliau menyampaikan, “Dan itu semua kami dapatkan melalui IZI ini, matursuwun sangat..”
Leave a Reply