JAKARTA – Tampak dengan semangat seorang ibu mendorong gerobak jamu mungil diseberang jalan sebuah pemakaman umum. Ia adalah Ibu Mardi, wanita tangguh berusia 66 tahun asal Solo, Jawa Tengah. Menginjak usia yang sudah tidak muda lagi tetap ikhtiar setiap hari selepas subuh berjualan jamu keliling di sekitar Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Wanita tangguh ini tinggal sendiri di sebuah kontrakan petak berukuran 3 x 4 m di Jalan Gebras Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sang suami tinggal di kampung karena keterbatasan yang ada. Sedangkan kedua anaknya juga terbatas secara penghasilan, walau terkadang membantu. Tak terasa, Ibu Mardi sudah sejak muda berjualan jamu keliling di Jakarta hingga sekarang.
“Mas, ibu berjualan jamu ini sejak tahun 1993 sampai sekarang, tidak ada pilihan lain karena suami di kampung juga susah, Alhamdulillah ibu masih kuat..hehehe” ujarnya. Ia merasa bersyukur karena sejak 8 bulan ini sudah menggunakan gerobak untuk keliling menjajakan jamu. Sebelumnya ia menggendong bakul jamu keliling sejak pertama kali jualan, Alhamdulillah hasil menyisihkan akhirnya bisa membeli gerobak.
Setiap hari setelah menunaikan sholat subuh Ibu Mardi memulai aktivitasnya hingga pukul 10 pagi. Biasanya ia dapat keuntungan sekitar 40-50 ribu dari berjualan jamu keliling per hari. Tentu hasil tersebut didapatkan setelah berkeliling dari daerah Gebras Pasar Rebo hingga Pasar Ciracas, Jakarta Timur. Bila terasa lelah sesekali ia beristirahat di pinggir jalan atau menumpang di depan rumah orang.
Sebenarnya ia ingin istirahat menikmati masa tua. Namun di sisi lain ia harus membantu sang suami memenuhi kebutuhan hidup, walau harus dipisahkan jarak yang jauh. “Alhamdulillah, mas dari IZI penglaris jamu saya pagi ini, terima kasih atas bantu dan kepada saya, semoga IZI dan donatur Allah balas kebaikannya,” ucap Ibu Mardi sambil tersenyum.
Leave a Reply