SUMATERA BARAT – Hafizil Yahya (5thn) dan Anisa Putri Salsabila (6thn) kedua anak ini berasal dari kabupaten Kerinci, Jambi penderita kanker darah.
Alhamdulillah selama fase induksi Kemoterapi dengan rentang waktu kurang lebih 17 minggu sudah mereka dilalui, selama itu kedua anak ini dan orang tuanya tinggal di Rumah Singgah Pasien IZI Sumbar dengan layanan kebutuhan makan, tempat tinggal dan transportasi secara gratis serta pengobatan di Rumah Sakit juga sudah ditanggung BPJS.
Namun ada beberapa obat yang dibutuhkan tetapi ketersediaannya terbatas bahkan sampai kosong di apotek seperti obat Mercaptopurine. Biasa dikenal dengan 6 MP, obat ini bekerja untuk menghambat proses sintesis purin yang merupakan komponen esensial penyusun asam nukleat, sehingga bersifat sitotoksik dan imunosupresif yang menghambatan sintesis protein, DNA, dan RNA. 6 MP sangat dibutuhkan untuk pasien Kanker darah (leukimia) ketika sudah memasuki fase maintenance. Untuk kebutuhan per bulannya setiap pasien itu berbeda-beda tergantung dengan resep yang diberikan dokter.
Saat ini ketersedian 6MP sedang kosong di rumah sakit, otomatis orang tua harus membeli di luar sendiri obatnya. Satu Botol obat ini dijual seharga Rp. 700.000, dengan isi 25 Butir. kebutuhan satu bulan hafizil dan putri perlu sekitar 22,5 butir masing-masingnya, pekerjaan ayah Hafizil sehari-hari mencari ikan di danau dengan penghasilan yang tidak menentu sedangkan ayah Putri bekerja sebagai buruh, tentu sangat sulit bagi mereka untuk bisa dapat membeli obat ini belum lagi kebutuhan makan serta sekolah kakak Hafizil dan Putri yang juga bergantung dengan penghasilan ayah mereka tersebut.
Alhamdulillah berkat zakat, infak dan sedekah donatur IZI Sumatera Barat bulan ini bisa meringankan beban keluarga pejuang kanker darah asal Jambi ini.
“Terima kasih para donatur IZI Sumbar Semuanya, sudah sangat meringankan beban kami, obat ini sangat dibutuhkan anak kami yang terkena kanker darah setiap bulannya, semoga donatur selalu diberikan kesehatan dan dilimpahkan rezeki oleh Allah SWT,” ungkap bu Reni mama Hafizil Yahya.
Leave a Reply