Langkat (10/6/25) — Hari Raya Idul Adha tahun ini menjadi momen istimewa bagi warga Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Setelah tiga tahun tanpa pelaksanaan qurban, senyum dan syukur kembali merekah di wajah warga berkat penyaluran hewan qurban dari YBM PLN Pusmanpro UPMK IV yang dilaksanakan oleh LAZNAS IZI Sumatera Utara.

Sebanyak 1 ekor sapi dengan estimasi bobot daging mencapai 100 kg telah disembelih dan dibagikan secara langsung kepada masyarakat sekitar. Proses penyembelihan dilakukan dengan penuh kehati-hatian sesuai syariat Islam, dan pendistribusian dilakukan secara adil dan merata kepada para mustahik. Qurban ini menjadi angin segar bagi warga desa yang sebagian besar tergolong dalam kategori masyarakat prasejahtera. Bagi mereka, daging bukanlah makanan yang mudah dijangkau setiap hari, dan momen Idul Adha sering kali menjadi satu-satunya waktu dalam setahun mereka bisa menikmatinya.
“Kami merasa sangat terharu. Sudah tiga tahun tidak ada qurban di desa kami. Tahun-tahun sebelumnya hanya bisa melihat di berita atau mendengar dari desa sebelah. Tapi hari ini, Alhamdulillah kami bisa merasakan langsung nikmatnya qurban. Terima kasih banyak kepada YBM PLN dan IZI. Semoga menjadi amal jariyah bagi semuanya,” ujar Rudi, salah satu tokoh masyarakat Desa Mekar Jaya. Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian, namun juga menjadi wujud nyata hadirnya kolaborasi antara lembaga dan masyarakat. Qurban yang disalurkan hingga pelosok seperti Desa Mekar Jaya menunjukkan bahwa kepedulian tidak mengenal jarak.

“Bagi IZI Sumatera Utara, program qurban ini adalah bentuk amanah dari para donatur yang harus sampai ke tangan-tangan yang berhak. Kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada YBM PLN Pusmanpro UPMK IV atas kepercayaannya. Semoga qurban ini menjadi wasilah keberkahan, dan semangat berbagi ini terus tumbuh di masa yang akan datang,” tutur Friskal Efendi, perwakilan dari LAZNAS IZI Sumatera Utara yang hadir langsung di lokasi.
Momen pembagian qurban diwarnai dengan tawa anak-anak, senyum para ibu, dan rasa haru dari para orang tua. Sebagian warga bahkan datang membantu panitia tanpa diminta, sebagai bentuk gotong-royong dan rasa terima kasih mereka. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa di balik ibadah qurban, ada nilai-nilai kemanusiaan yang luar biasa. Bukan hanya soal daging, tapi soal perhatian, kasih sayang, dan harapan baru yang dirasakan oleh masyarakat yang sempat merasa dilupakan.
Leave a Reply