Tinggal di sebuah gubuk reyot menjadi bagian kehidupan Kusaeri (76) di masa tuanya. Gubuk yang terletak di Km. 12 Balikpapan Utara merupakan milik temannya. Kusaeri tua hanya menumpang setelah ditinggal cerai istri dan anak tirinya.
Selain ditinggali Kusaeri bersama kawannya, gubuk tersebut juga diisi ayam-ayam peliharaan temannya tersebut. Tak dibayangkan Kusaeri bahwa ia harus menjalani masa tuanya sedemikian kelam, sebagaimana kabut putih yang menghiasi kedua matanya.
Kusaeri sejatinya penderita Katarak. Penglihatannya tak lagi berfungsi sebagaimana mustinya.
Sebuah tongkat menjadi teman keseharian Kusaeri. Tiga tahun menderita Katarak, membuatnya hanya mampu berjalan di sekitar gubuk dan ke rumah tetangganya yang tak jauh darinya.
Meski tak lagi tinggal bersama, mantan istrinya masih berkenan mengantarkan makanan bagi Kusaeri tiga kali sehari. Namun untuk perjalanan jauh, Kusaeri tak bisa mengandalkan siapapun.
Suatu kesempatan, petugas PLN yang pernah memutus aliran listrik di gubuk Kusaeri menemukan pria tua tersebut sedang beristirahat. Digerakkan oleh rasa iba petugas tersebut mendatangi dan berbincang dengan Kusaeri.
Mengetahui kondisinya yang Katarak, pegawai tersebut berkoordinasi dengan YBM PLN dan IZI Kalimantan Timur agar dapat membantu Kusaeri. Akibat akses menuju fasilitas kesehatan terdekat tak dapat ditempuh hanya sekedar berjalan kaki, Kusaeri ditempatkan sementara di RSP IZI Kaltim.
Selama proses berobat dan selesainya operasi mata, Kusaeri didampingi seorang relawan dengan kemampuan seorang perawat.
Kusaeri mungkin tak lagi muda, namun semangatnya dalam menjalani hidup masih terlihat bersemangat. Ia dikenal pantang merepotkan orang lain. Mungkin saja karena kehidupan mandirinya yang telah ia jalani bertahun-tahun. Ucapannya saat bicara masih jelas dan teratur.
Saat di RSP, ia merasa punya keluarga baru. Biasanya ia tinggal berteman sepi, kini ia bisa berbincang banyak dengan penghuni rumah singgah pasien.
Kini matanya tak lagi sekelam sebelumnya. Ada terang di dalam tatapannya. Kusaeri pun hanya tinggal menjalani pemulihan.
Kusaeri senang menjalani kegiatan gotong royong dengan membersihkan pelataran RSP IZI Kaltim, atau seledar mengitari sekitar bangunannya untuk sekedar melihat-lihat. Para penghuni RSP pun berharap Kusaeri mendapatkan kebahagiaan di masa tuanya. (Mentari/DH)
Leave a Reply