Jakarta – Inisiatif Wakaf bersama Rumah Sakit Yarsi Jakarta meresmikan akad musyarakah wakaf produktif Dental Imaging System Panoramic Cephalometric (CBCT) pada hari Rabu, 11 Oktober lalu di Auditorium RS. Yarsi.

Dihadiri oleh Direktur Utama IZI, Wildhan Dewayana, Direktur Utama i-Wakaf, Muhammad Yusuf, Direktur Edukasi dan Kemitraan Zakat IZI, Deddy Fenalosa. Turut hadir Direktur PT. Innocreative, Shery Jurnalis, Direktur Utama RS. Yarsi, Mulyadi Muchtiar beserta seluruh jajarannya.
Direktur Utama IZI menyatakan kerja sama ini boleh dikatakan model pertama di Indonesia terkait kerja sama secara wakaf produktif antara Lembaga Nazhir Wakaf dan institusi rumah sakit dalam penyediaan alat medis.

“Kita berharap ini menjadi sunnah hasanah maka Insya Allah siapapun yang meniru model seperti ini mudah-mudahan mendapatkan pahala,” ucapnya.
Wildhan menambahkan kerja sama yang diresmikan hari ini memberikan kontribusi bagi siapapun yang berwakaf terkhusus RS Yarsi dan Inisiatif Wakaf. Kerja sama ini dapat mengkokohkan mencapainya visi misi RS Yarsi yang memberikan layanan terbaik dan bertaraf internasional bagi masyarakat.

“Bagi Inisiatif Wakaf, kerja sama ini mengkokohkan misi kami menjadi Lembaga wakaf menginspirasi kebaikan di sektor Islamic filantropi. Kita berharap kerja sama ini adalah wasilah keberkahan dan pertolongan dari Allah dan kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dalam peningkatan kualitas hidup kaum muslimin,” jelasnya.
Direktur i-Wakaf mengatakan sangat beryukur dan bahagia bisa bekerja sama dengan RS Yarsi yang merupakan rumah sakit islam yang ada di Indonesia. Kerja sama yang unik dan menarik yaitu alat CBCT yang dibeli dari wakaf uang, wakaf produktif yang nantinya menjadi bermanfaat dan hasilnya akan berikan kepada para penerima manfaat.

“Wakaf produktif ini bersumber dari wakaf uang, dan wakaf produktif yang kita kumpulkan khusus untuk pengadaan alat kesehatan yang digunakan untuk mitra kita, RS Yarsi untuk pelayanan para pasiennya. Disebut wakaf produktif karena ada biaya yang dikeluarkan dan keuntungannya kita berbagi dan hasilnya akan kita distribusikan dalam program-program yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi serta dakwah,” ungkapnya.
Yusuf menyebut itulah proses wakaf produktif, mungkin di Indonesia belum familiar, Insya Allah lambat laun akan terus bergulir dalam bentuk yang berbeda bukan dalam bentuk alat Kesehatan,tapi juga alat-alat atau kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat sehingga menghasilkan daya guna yang lebih manfaat.

Sementara itu, Direktur Utama RS. Yarsi menyebut Kerja sama ini merupakan yang pertama di Yarsi. Selama ini mereka mengelola secara mandiri. Wakaf yang dipercayakan umat kepada i-Wakaf akan digunakan RS yarsi sebagai wakaf produktif.
“Mudah-mudahan bisa menjadi model palayanan yang bisa ditiru dan diterapkan. Insya allah ini amanat yang harus kita kawal bersama dari pelayanan, dari sisi dokternya, dan keuangannya sehingga memberikan feedback yang positif,” tuturnya.

Dokter Mulyadi mengatakan dari sisi rumah sakit, pengadaan alat CBCT ini memberikan nilai tambah. Keberadaan CBCT adalah salah satu advance teknologi yang tidak semua rumah sakit memiliki.
Saat ini dilakukan uji fungsi alat CBCT dengan rentang waktu 14 hari. Setelah uji fungsi selesai, kemudian uji operasional yang ada. semakin cepat beroperasional, semakin cepat mendapatkan hasil yang membutuhkan waktu setelah 40 hari, wakaf yang dilakukan.

“Kerja sama Yarsi dengan I-Wakaf merupakan layanan yang saling memberikan support menjadikan pelayanan kesehatan islam untuk masyarakat. Mudah-mudahan sinergi sebagai langkah bersama menjadikan rumah sakit islam adalah untuk umat islam. RS islam untuk umat yang mayoritas ada di Indonesia,” ungkapnya.
Leave a Reply